Sampel Virus Corona Hilang Usai Truk Pengangkut Dibajak Kelompok Bersenjata

22 Juli 2020, 16:28 WIB
ilustrasi Covid-19. /Pixabay

PR BEKASI - Satu unit truk yang mengangkut sampel virus corona telah dibajak di Afrika Selatan.

Truk bermuatan beberapa kontainer berisi 40 liter sampel virus corona dibajak oleh kelompok bersenjata di luar sebuah klinik di Motherwell, Provinsi East Cape, Afrika Selatan pada Senin, 20 Juli 2020 sekitar pukul 15.30 sore waktu setempat.

Dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari Daily Star, Rabu, 22 Juli 2020, truk yang dibajak itu berhasil ditemukan 500 meter dari lokasi kejadian dalam keadaan kosong.

Baca Juga: Pemprov DKI Tanggapi Desakan Aliansi Pekerja Hiburan Malam Agar Segera Dibuka 

Polisi setempat telah memperingatkan warga untuk tetap menjauh dari kontainer kosong dan segera memanggil pihak berwenang jika menemukan bukti-bukti lain.

Juru bicara kepolisian Port Elizabeth, Kolonel Priscila Naidu menduga bahwa sekelompok orang telah menodongkan senjata kepada pengemudi dan penumpang di dalam truk.

"Diduga sekitar pukul 15.30, sebuah truk pengantar barang berada di area parkir klinik di NU11 ketika pengemudi dan penumpang di tanah di bawah todongan senjata," katanya.

"Sekelompok yang tidak dikenal meminta kunci kendaraan dan pergi. Tidak ada tembakan yang dilepaskan. Barang-barang pribadi penumpang juga ikut dirampok," sambungnya.

Baca Juga: Sindir Gibran Calon Tunggal di Pilkada Solo, Rocky Gerung: Masa, Kotak Kosong Versus Otak Kosong 

Sementara itu, Juru bicara Layanan Laboratorium Kesehatan Nasional (NHLS) Tabita Makula mengatakan, kerja laboratorium masih memeriksa sampel virus corona telah sembuh untuk nantinya dilakukan uji ulang.

Ia menambahkan bahwa sampel dijaga agar tetap steril dengan cara dibekukan.

"Lemari pendingin yang sangat diperlukan untuk menjaga sampel. Kami dapat mengonfirmasi bahwa truk itu ditugaskan untuk mengumpulkan sampel di fasilitas kesehatan kami di daerah tersebut," katanya.

Atas kejadian tersebut manajer NHLS merasa terkejut mengingat sampel virus corona itu sangat dibutuhkan untuk penelitian lebih lanjut.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Daily Star

Tags

Terkini

Terpopuler