Lakukan Tes Swab di 'Miss V', Petugas Lab Dipenjarakan atas Tuduhan Pemerkosaan Pasien Covid-19

1 Agustus 2020, 15:23 WIB
Ilustrasi tes swab untuk mengetahui keterjangkitan virus corona.* /REUTERS

PR BEKASI - Kepolisian India menangkap seorang petugas laboratorium atas tuduhan pelecehan seksual dan pemerkosaan saat tes covid-19 terhadap seorang pasien perempuan.

Petugas laboratorium dari rumah sakit, Alpesh Deshmukh melakukan pelecehan seksual dengan modus melakukan tes swab ke pasien namun melalui 'miss v' atau vagina korban bukan melalui tenggorokan atau hidung seperti pada umumnya.

Dilansir Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Gulf News, Sabtu, 1 Agustus 2020, Alpesh Deshmukh kedapatan melecehkan pasien perempuan tersebut dengan dalih menguji reaksi virus corona melalui 'miss v' pasien perempuan pada Selasa, 27 Juli 2020 lalu.

Baca Juga: Ditemukan Empat Luka Tusukan, Kriminolog UI: Kasus Bunuh Diri Yodi Prabowo adalah yang Paling Aneh 

Pelecehan itu sendiri dilakukan Aplesh Deshmukh di rumah sakit pemerintah Badnera, Amravati dan kini Alpesh telah dikirim ke tahanan pengadilan pada Jumat, 31 Juli 2020.

“Terdakwa telah dikirim ke tahanan pengadilan setelah penahanan. Dia sejauh ini belum mengajukan permohonan jaminan," kata Kantor Polisi Badnera, IO Punjab Wanjari kepada IANS.

Insiden tersebut terjadi pada Selasa, 28 Juli 2020. Awalnya, seorang perempuan berusia 23 tahun melakukan tes COVID-19 karena telah melakukan kontak dengan temannya yang positif terinfeksi virus corona.

Karena itu, gadis yang merupakan karyawan pusat perbelanjaan tersebut dirujuk ke Laboratorium Trauma Care Testing (TCTL) di RS Badnera sebagai upaya pencegahan penularan virus.

Baca Juga: Dinilai Bantu Dalam Pemulihan Ekonomi Pascapandemi, Peneliti: Kontribusi Perempuan Sangat Besar 

Selepas menjalani tes di TCTL, Deshmukh (30) kemudian menelepon perempuan tersebut untuk memberitahu bahwa dirinya harus menjalani tes urinoir lain. Dan di situlah pria itu memuluskan aksinya.

Melalui telepon itulah, Alpesh mengabarkan bahwa perempuan tersebut positif terinfeksi virus corona.

Korban pada sambungan telepon itu sempat bertanya, "Apakah tidak ada petugas perempuan untuk tes urinoir?"

Alpesh lantas menjawab, "Tidak ada." Namun, Alpesh membolehkan gadis tersebut membawa teman perempuan lain jika ia mau.

Baca Juga: Djoko Tjandra Ditangkap, Bambang Soesatyo: Belum Cukup Memuaskan, Masih Ada Puluhan Buronan Koruptor 

"Korban awalnya diyakinkan pelaku untuk mengikuti tes urinoir itu dengan membolehkan membawa teman perempuan," ujar juru bicara Kantor Polisi Badnera, Punjab Wanjari.

Saat tes kedua itulah, Desmukh memaksa korban membuka celananya dengan alasan untuk memudahkan pengambilan cairan dari alat kelamin.

Setelah melakukan pelecehan tersebut, Alpesh memberitahu korban bahwa berdasarkan cairan dari vagina dinyatakan hasil tesnya negatif virus corona.

Hal ini lantas membuat perempuan yang bekerja di supermarket ini curiga.

Baca Juga: KH Hasyim Wahid Meninggal Dunia, Ketum PBNU Kenang Momen Tahun 2010 

Merasa ada yang janggal, korban lalu mengadu ke saudara lelakinya soal tes swab pada 'miss v'.

Keduanya lalu bertanya kepada dokter untuk memastikan apakah ada swab dari alat kelamin untuk uji Covid-19.

Dari sini, korban langsung mengajukan pengaduan ke polisi yang berujung penangkapan Deskhmukh dengan tuduhan pemerkosaan dan penganiayaan yang serius.

"Terdakwa telah dikirim ke tahanan pengadilan setelah penahanan polisi berakhir hari ini (31 Juli). Dia (Deskhmukh) sejauh ini belum mengajukan permohonan jaminan," kata Wanjari.

Baca Juga: Tak Salah Pilih Jelang Pilkada Solo 2020, IPI: Elektabilitas Gibran Rakabuming Salip Achmad Purnomo 

Insiden ini memicu kehebohan dan kecaman publik, termasuk para petinggi negara seperti Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak Maharashtra Yashomati Thakur hingga Presiden Brigade Bhumata Ranragini Trupti Desai yang menyebutnya sebagai kejaman terhadap perempuan.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Gulf News

Tags

Terkini

Terpopuler