Kondisi Sudan Memburuk, AS Imbau Warganya 48 Jam Segera Tinggalkan Negeri Dua Nil

28 April 2023, 21:01 WIB
Pemandangan di Sudan dengan konflik yang terus memburuk. /REUTERS/ Mohamed Nureldin Abdallah

PATRIOT BEKASI - Kondisi terkini akibat konflik di Sudan semakin memburuk setelah terjadi gencatan senjata pada Rabu, 26 April 2023.

Dengan demikian, pemerintah Amerika Serikat melalui Gedung Putih memberikan himbauan kepada warganya yang berada di Sudan agar segera meninggalkan wilayah tersebut dengan waktu 24 hingga 48 jam ke depan.

Himbauan itu disampaikan oleh juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre pada hari Kamis, 27 April 2023.

Pemerintah Amerika Serikat sangat prihatin dengan peningkatan pelanggaran gencatan senjata di Sudan.

Baca Juga: Dituduh Mengancam, Seorang Pemuda Palestina Ditembak Tentara Israel hingga Tewas

Sementara itu Departemen Luar Negeri AS telah mengerahkan staf konsuler tambahan di wilayah tersebut.

"Situasinya bisa memburuk kapan saja," ujar Karine Jean-Pierre dalam jumpa persnya.

"Kami bekerja terus menerus untuk menciptakan opsi bagi warga Amerika untuk meninggalkan Sudan," sambung Pierre dilansir Patriot Bekasi dari Alarabiya Jumat, 28 April 2023.

Selain itu, lanjut Jean-Pierre mengatakan Amerika Serikat telah mengerahkan aset intelijen, pengawasan, dan pengintaian AS untuk mendukung rute evakuasi udara dan darat untuk mengevakuasi warganya.

Baca Juga: Perjalanan Kwon Yul dan Cho Jin Woong di Spanyol Hebohkan Warga Sekitar: Apakah Anda BTS?

Amerika juga menyiapkan aset angkatan laut di wilayah tersebut,hal itu untuk memberikan dukungan yang diperlukan di sepanjang pantai Sudan.

"Ini adalah opsi apa pun memerlukan tingkat risiko. Tetapi karena situasinya tidak mungkin membaik, kami mendorong orang Amerika yang ingin pergi untuk memanfaatkan opsi yang tersedia bagi mereka dalam 24 hingga 48 jam ke depan," ujar Pierre.

Diberitakan sebelumnya, konflik Sudan akibat dari bentrok militer dan paramiliter Rapid Support Forces (RSF) bertempur di ibu kota Khartum sejak pada 15 April lalu.

Konflik tersebut telah mengubah daerah pemukiman menjadi zona perang dan membuat puluhan ribu orang melarikan diri untuk menyelamatkan diri.

Bahkan sudah ratusan orang tewas dalam hampir dua minggu konflik ini antara tentara dan RSF, yang diduga perebutan kekuasaan yang mengancam akan mengguncang wilayah yang lebih luas.***

Editor: M Hafni Ali

Sumber: Al Arabiya

Tags

Terkini

Terpopuler