PATRIOT BEKASI – Sebuah kultus kiamat di Kenya telah membuat masyarakat dunia heboh.
Pasalnya, sekitar 200 anggota kultus kiamat tersebut ditemukan tewas tak bernyawa dengan tanda-tanda kelaparan pada Sabtu, 13 Mei 2023.
Hal tersebut diketahui setelah pihak kepolisian Kenya berhasil menemukan sebanyak 22 mayat kelaparan dari kultus kiamat tersebut.
Pihak kepolisian menduga bahwa mayat-mayat tersebut adalah pengikut kultus kiamat pimpinan Paul Mackenzie, seorang pendeta yang berbasis di pesisir Kenya.
Diduga kuat bahwa dia telah memerintahkan jemaatnya mati kelaparan untuk dapat bertemu dengan Yesus.
Baca Juga: Timnas Indonesia Menang Dramatis Vs Vietnam di Sea Games 2023, Presiden Vietnam Naik Pitam
Sementara itu, pihak kepolisian masih terus melakukan pencarian terhadap 600 anggota kultus kiamat lainnya yang hilang.
Paul Mackenzie sendiri diketahui sudah ditahan oleh pihak kepolisian Kenya sejak April 2023 lalu.
Pihak kepolisian Kenya berencana untuk mendakwa pemimpin kultus kiamat tersebut dengan pelanggaran terkait terorisme.
“Dia telah melakukan aksi terorisme, ini tidak bisa dimaafkan,” kata pihak kepolisian Kenya, dikutip PatriotBekasi-pikiranrakyat dari Penn Live pada Minggu, 14 Mei 2023.
Ratusan mayat telah digali dari puluhan kuburan massal yang tersebar di properti seluas 800 hektar miliknya yang terletak di wilayah pesisir Kilifi, Kenya.
Paul Mackenzie bersikeras bahwa dia menutup gerejanya pada tahun 2019 dan pindah ke propertinya di kawasan hutan untuk bertani.
Otopsi yang dilakukan pada lebih dari 100 mayat pekan lalu menunjukkan para korban meninggal karena kelaparan, pencekikan, mati lemas dan luka-luka akibat benda tumpul.
Situs media lokal Kenya telah melaporkan terkait kasus hilangnya organ tubuh dalam dari para anggota kultus kiamat tersebut.
Paul Mackenzie sendiri telah ditangkap bersama istrinya dan 16 tersangka lain dan akan hadir dalam pengadilan yang akan dilaksanakan di akhir bulan Mei 2023 ini.
Sampai artikel ini diturunkan, jumlah total anggota kultus kiamat yang ditangkap pihak kepolisian Kenya adalah 26 orang
Selain itu, masih belum jelas juga berapa jumlah korban yang selamat dari kultus kiamat di Kenya ini.
Namun, beberapa dari mereka berhasil diselamatkan dari properti miliki Paul Mackenzie dengan keadaan kurus dan lemah untuk berjalan.
Kultus kiamat sendiri diketahui merupakan hal yang biasa dan banyak ditemukan di seluruh Kenya.
Kenya sendiri selama ini dikenal sebagai salah satu negara di Afrika yang penduduknya religius.
Akan tetapi, banyak dari kultus tersebut yang melakukan ajaran menyimpang sehingga menimbulkan banyak korban.***