PATRIOT BEKASI - Seorang gadis 15 tahun mendapat dakwaan setara orang dewasa meskipun usianya masih termasuk di bawah umur, lantaran diduga menjadi pelaku pembunuhan 19 orang.
Dilaporkan bahwa gadis 15 tahun tersebut diduga telah membakar asrama sekolah menengah, tempatnya bersekolah, di Guyana.
Dalam insiden kebakaran tersebut diinformasikan 19 orang menjadi korban.
Tersangka juga terluka dalam insiden yang sama, dia diduga dengan sengaja menyalakan api hingga sekolahnya kebakaran pada 21 Mei lalu.
Baca Juga: Orang Tua Kedapatan Simpan Alkitab, Kim Jong Un Hukum Balita 2 Tahun Penjara Seumur Hidup
Alasannya sepele, menurut penyidik gadis 15 tahun merasa kesal setelah ponsel disita.
Insiden kebakaran itu merengut nyawa 18 gadis yang berusia 12 sampai 18 tahun, korban rata-rata berasal dari desa terpencil di sana yang berniat belajar demi mendapatkan ilmu.
Selain itu, korban lainnya ialah bocah laki-laki berusia 5 tahun, yang mana dia putra dari wanita yang bertanggung jawab atas asrama.
Korban kebakaran ini sebagian besarnya terjebak dalam gedung, walau petugas pemadam berhasil menyelamatkan yang lainnya setelah menghancurkan salah satu dinding.
Baca Juga: One Piece 1085: 7 Fakta Marga D, Sebuah Kelompok yang Menjadi Ancaman Pemerintah Dunia
Banyak korban terluka lainnya yang saat ini sudah pulang dari rumah sakit, tapi salah satu anak perempuan mengalami luka parah.
Korban itu pun harus diterbangkan ke New York demi mendapatkan perawatan lebih baik.
Penasihat keamanan nasional Gerald Gouveia menggambarkan kondisi kebakaran setelah api menyebar ke seluruh gedung.
Asrama tersebut dikatakan dikunci lantaran mencegah gadis-gadis di sana menyelinap keluar atau bersosialisasi dengan pria dari desa.
"Ibu rumah tangga sedang tidur di dalam gedung tetapi panik dan tidak dapat menemukan kunci yang tepat untuk membuka kunci gedung dari dalam tetapi dia berhasil keluar," katanya.
Baca Juga: 5 Fakta Wapol di One Piece, Mantan Penguasa Kerajaan Drum yang Mengetahui Wujud Asli Im Sama
"Dia juga kehilangan anaknya yang berusia lima tahun dalam api," sambungnya, dikutip Patriot Bekasi dari Sky News pada 30 Mei 2023.
Tersangka insiden kebakaran ini muncul dalam persidangan secara virtual, dia ditahan sembari menantikan proses pengadilan lebih lanjut.
Dia tidak diizinkan mengajukan pembelaan atas dakwaan dan akan hadir untuk kedua kalinya di pengadilan, di mana sidang pendahuluan akan diputuskan.
Jika terbukti bersalah, gadis 15 tahun ini dapat dikenakan hukuman penjara seumur hidup.***