India Dilanda Gelombang Panas, 166 Orang Dilaporkan Tewas

20 Juni 2023, 17:12 WIB
Ilustrasi gelombang panas. Situasi ini menewaskan 166 orang di India. /Pixabay/linaberlin

PATRIOT BEKASI - Pejabat negara di India menyatakan bahwa ada sekitar 166 orang yang tewas selama beberapa hari ini akibat gelombang panas yang menerpa negara mereka.

Dilaporkan bahwa sebagian besar kematian yang terjadi akibat gelombang panas ini berlokasi di Uttar Pradesh, sementara sisanya di negara bagian Bihar.

Lebih lanjut, India utara terkenal dengan panasnya yang terik selama musim panas, selama seminggu terakhir suhu yang tercatat secara konstan ada di atas rata-rata, suhu tertinggi yang dilaporkan mencapai 43,5C.

Sedangkan kriteria India untuk menyatakan kondisi dilanda gelombang panas ialah setidaknya suhu mencapai angka di atas 45C.

Baca Juga: Usai Dikantongin, Garnacho Langsung Follow Instagram Asnawi, Netizen: Casemiro Mangkualam

Di sisi lain, Inggris menyatakan kondisi gelombang panas saat suhu sekitar mencapai angka di atas 25C selama tiga hari berturut-turut.

Disampaikan ilmuwan di Departemen Meterologi India, Atul Kumar Singh, bahwa selama beberapa hari terakhir peringatan mengenai gelombang panas sudah dikeluarkan di wilayah tersebut.

Pada Minggu lalu, 18 Juni 2023, pejabat pemerintah sendiri memberikan peringatan pada warga bahwa panas ekstrem akan terjadi.

Akibat gelombang panas ini, rumah sakit terbesar di distrik Ballia di Uttar Pradesh pun dibanjiri pasien yang menderita kelelahan disebabkan panas.

Baca Juga: ASN di Jawa Barat akan Diterapkan Sistem MKD, Gubernur: Menghemat Biaya dan Kemacetan

Tak hanya itu, kamar mayat pun kewalahan menghadapi insiden yang terjadi dan keluarga diminta membawa pulang jenazah.

Situasi makin parah dengan adanya pemadaman listrik yang secara rutin terjadi di wilayah tersebut, sementara orang-orang tidak memiliki kipas angin, air, apalagi AC.

Kepala Menteri Uttar Pradesh Yogi Adityanath mengungkapkan bahwa negara bagian telah mengambil beberapa langkah agar pasokan listrik tak terputus.

Namun, di rumah sakit tersebut AC tidak berfungsi, begitu juga dengan unit pendingin. Adegan yang menggambarkan situasi ini mirip ketika pandemi Covid 19 melanda India.

"Semua staf kami telah berada di sini selama tiga hari berturut-turut dan terlalu banyak bekerja," kata Dr Aditya Singh, seorang petugas medis darurat.

"Begitu banyak orang meninggal karena panas sehingga kami tidak punya waktu semenit pun untuk beristirahat. Pada hari Minggu saya membawa 26 mayat," tambah Jitendra Kumar Yadav, seorang pengemudi mobil jenazah dari kota 68 mil dari Ballia.

Sebelumnya, para ahli iklim menyampaikan peringatan ke India bahwa mereka perlu persiapkan diri lebih baik terhadap gelombang panas yang sering terjadi.***

 

Editor: M Hafni Ali

Tags

Terkini

Terpopuler