Adiknya Hilang 5 Tahun Lalu, Pria Prancis Ini Desak Jepang Selidiki Kasus Lebih Serius

30 Juli 2023, 11:50 WIB
Ilustrasi - keluarga Prancis meminta Jepang lebih serius menangani kasus hilangnya kerabat mereka lima tahun lalu. /Pixabay/

PATRIOT BEKASI - Keluarga wanita Prancis yang hilang meminta pada pemerintah Jepang untuk membantu mengumpulkan lebih banyak informasi terkait kerabat mereka setelah lima tahun berlalu.

Damien Veron (43 tahun) menyatakan bahwa mereka tidak akan menyerah mendapatkan jawaban atas salah satu keluarga mereka yang hilang secara misterius lima tahun lalu saat berwisata ke bagian utara Tokyo, Jepang.

"Kami tidak akan menyerah. Kami butuh jawaban," katanya dalam wawancara baru-baru ini, mengacu pada usahanya dan para pendukungnya untuk bekerja sama dengan pihak berwenang Jepang untuk mencari tahu persis apa yang terjadi pada saudara perempuannya Tiphaine Veron.

"Kami ingin bukti-bukti yang ada dipertimbangkan melalui penyelidikan kriminal," sambung dia, sebagaimana dikutip Patriot Bekasi dari Japan Today.

Baca Juga: Anak Usia Lima Tahun Mabuk Kokain, Tembak Adik hingga Tewas

Sebagai informasi, Tiphaine menghilang pada 29 Juli 2018 saat masih berusia 36 tahun, setelah check in di tempatnya menginap di Nikko, Prefektur Tochigi sehari sebelumnya.

Dia meninggalkan barang bawannya seperti koper dan paspor di kamar penginapan.

Diyakini kepergiannya tersebut bukan kecelakaan, tetapi ada kemungkinan tindakan kriminal di tengah ketidakpastian mengenai nasibnya yang masih dipertanyakan hingga sekarang.

Keluarga Tiphaine juga menerbitkan buku tahun lalu dengan judul "Tiphaine Where Are You?" untuk mengungkapkan kesulitan mereka dalam berurusan dengan sistem peradilan Jepang.

Baca Juga: One Piece Episode 1071: Bocoran Judul dan Jadwal Tayang Gear 5 Luffy

Pada hari Sabtu, yang menandai lima tahun sejak dia hilang, polisi Jepang membagikan selebaran di Nikko, menanyakan informasi tentang wanita tersebut.

Komite PBB untuk Penghilangan Paksa mendesak Jepang untuk meningkatkan kerja sama dengan otoritas Prancis dalam dokumen April yang mengatakan Prancis telah membuka penyelidikan atas masalah tersebut sebagai kasus penculikan.

Otoritas Prancis meminta polisi Jepang untuk mengumpulkan dan mengamankan data ponsel yang relevan pada 2018 dan 2021, tetapi menurut dokumen yang sama tidak ada tanggapan yang diberikan.

Awal bulan ini, seorang juru bicara pemerintah Jepang mengatakan Tokyo telah "menanggapi dengan baik" permintaan dari panel PBB.

"Polisi Prefektur Tochigi telah mencarinya dan mengambil tindakan lain, mencurigai kedua kemungkinan -- bahwa dia terlibat dalam kejahatan atau kecelakaan," kata Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno dalam konferensi pers.

Keluarga Tiphaine berterima kasih kepada polisi Nikko karena terus mencarinya selama lima tahun dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada peringatan lima tahun hilangnya dia.

Dikatakan kasus Tiphaine telah ditangani oleh sebuah organisasi untuk penyelidikan khusus kasus lama dan kompleks di Nanterre, pinggiran kota Paris, dan keluarganya akan mengunjungi Jepang pada bulan September dalam upaya untuk menemukan lebih banyak petunjuk mengenai nasibnya.***

Editor: M Hafni Ali

Sumber: Japan Today

Tags

Terkini

Terpopuler