Australia - Tiongkok Kembali Memanas, 2 Jurnalis Australia Dipulangkan karena Alasan Keamanan

8 September 2020, 13:56 WIB
Dua jurnalis Bill Birtles dari ABC dan Michael Smith dari AFR kembali ke Australia karena alasan kemanan. /ABC/

PR BEKASI - Hubungan antara Australia dan Tiongkok memburuk tahun ini setelah seruan Canberra untuk penyelidikan internasional independen terhadap sumber pandemi virus corona atau COVID1-9.

Seakan tertuduh, Beijing langsung merespons langkah tersebut. Sejak saat itu, Pemerintah Tiongkok memblokir impor daging sapi dari Australia, memberlakukan tarif dumping pada jelai Australia, dan meluncurkan penyelidikan anti-dumping terhadap anggur Australia.

Selain itu, hubungan buruk antar kedua negara tersebut semakin menguat ketika seorang warga negara Australia, Cheng Lei yang bekerja sebagai jurnalis serta pembawa berita di televisi Tiongkok, CGTN, ditahan oleh pemerintah Tiongkok.

Baca Juga: Hasil UEFA Nation League: Italia Kalahkan Belanda dengan Skor Tipis 1-0 Lewat Gol Nicolo Barella

Di samping itu, Pemerintah Australia menerima pemberitahuan resmi dari pihak otoritas Tiongkok perihal penahanan Cheng pada 14 Agustus.

Buntut kasus itu kini menyebar hingga dua jurnalis Australia lain yang berada di Tiongkok kini menjadi sasaran karena dianggap memiliki hubungan dengan Cheng Lie.

Sehingga, kedua jurnalis itu, Bill Birtles dari ABC dan Michael Smith dari AFR, telah dilarang meninggalkan Tiongkok sampai mereka menjawab pertanyaan tentang Cheng Lei.

Baca Juga: Fakta atau Hoaks: Benarkah Peneliti Australia Sebut Joko Widodo Presiden yang Tak Miliki Kemampuan?

Akibatnya dua koresponden media Australia tersebut berupaya mencari perlindungan di kedutaan Australia di Beijing dan konsulat di Shanghai ketika para diplomat bernegosiasi dengan pejabat Tiongkok untuk mengizinkan mereka meninggalkan negara itu.

Dua jurnalis itu kemudian bergegas pulang demi keselamatan mereka sendiri setelah mereka diinterogasi secara terpisah oleh Kementerian Keamanan Negara Tiongkok.

Para jurnalis tersebut terbang dari Tiongkok pada Senin malam dan tiba di Sydney pada Selasa pagi menyusul apa yang oleh penyiar publik ABC disebut sebagai "kebuntuan diplomatik yang luar biasa".

Baca Juga: 'Kebakaran Zombie' Terparah Sepanjang Sejarah di Kutub Utara, Ilmuwan: Api Membara di Bawah Tanah

Birtles mengatakan kepada wartawan di bandara Sydney bahwa sangat mengecewakan harus meninggalkan Tiongkok dalam keadaan seperti itu.

"Namun ini adalah hal yang berlangsung cepat dan bukan pengalaman yang baik, ujar Birtles," sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters, Selasa, 8 September 2020.

ABC mengatakan pihaknya membawa Birtles kembali ke Australia mengikuti saran dari pemerintah Australia.

Baca Juga: Ilmuwan Ungkap Ukuran Asli Hiu Raksasa Purba Megalodon: Fosil Gigi Sebesar Tangan Manusia

Australian Financial Review (AFR) mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kedua jurnalis itu "menjalankan tugas pelaporan normal mereka".

Ia menambahkan bahwa insiden itu "disesalkan dan mengganggu dan bukan untuk kepentingan hubungan kerjasama antara Australia dan Tiongkok".***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler