Vaksin Sinopharm Diujicobakan kepada Anak di Bawah Umur, Banyak Orang Tua di Tiongkok Khawatir

9 September 2020, 09:28 WIB
Seorang staf pameran memperlihatkan dua kandidat vaksin COVID-19 buatan Sinopharm dan Sinovac. /ANTARA/

PR BEKASI - Produsen vaksin COVID-19, China National Biotec Group (CNBG) di bawah naungan Sinopharm mulai menguji klinis vaksinnya kepada sejumlah anak di bawah umur hingga membuat para orang tua di Xi'an merasa cemas.

Dua kandidat vaksin inaktif sudah mulai diuji coba pada anak-anak di bawah umur, Selasa, 8 September 2020 yang hasilnya menunjukkan bahwa vaksin tersebut aman, demikian media resmi setempat mengabarkan.

Karena vaksin buatan dalam negeri tersebut sedang diuji secara luas, maka muncul spekulasi bahwa kalangan pelajar akan menjadi kelompok berikutnya yang menjadi objek uji klinis.

Baca Juga: Jadwal Pemadaman Listrik Bekasi Hari Ini, Rabu, 9 September 2020

Para orang tua di Xi'an, Provinsi Shaanxi, mengungkapkan bahwa beberapa sekolah sudah mulai mendata para orang tua yang setuju anaknya divaksin sebelum produk tersebut dilepas secara komersial.

Mereka merasa cemas apakah vaksin tersebut aman bagi anak-anak atau tidak setelah data klinis uji coba pada anak di bawah umur tidak dirilis ke publik.

Salah seorang orang tua dari murid sekolah menengah memprediksi hanya sedikit orang tua saja yang bersedia anaknya melakukan uji coba vaksin tersebut.

Baca Juga: KONI Kabupaten Bekasi Merajut Asa di Tengah Pandemi Covid-19

"Banyak orang tua yang khawatir apakah vaksin ini aman atau tidak bagi anak-anak karena hasilnya tidak diumumkan. Sepertinya hanya sedikit orang tua yang bersedia anaknya divaksin sebelum produk tersebut dipasarkan secara bebas," katanya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

Komisi Kesehatan Provinsi Shaanxi membantah rumor tentang anak-anak yang akan disuntik vaksin dengan menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan penelitian di kalangan kelompok kerja berisiko tinggi seperti petugas kesehatan, bukan anak sekolah.

Seorang staf Sekolah Dasar Jingxin, Xi'an, mengaku diminta oleh petugas kesehatan setempat untuk mendata para guru yang ingin bergabung sebagai relawan program vaksin darurat atas pertimbangan mereka bakal menghadapi risiko terinfeksi setelah sekolah-sekolah kembali dibuka.

 Baca Juga: Berawal dari Klaster Keluarga, 211 Anak-anak di Bekasi Terpapar Covid-19

Direktur Humas Sinopharm, Chen Yinglong mengatakan bahwa pihaknya sedang bekerja sama dengan Komisi Kesehatan di beberapa daerah guna memperluas daya jangkau vaksin.

Perusahaan tersebut akan meningkatkan kapasitas produksi dari 800 juta menjadi 1 miliar dosis pada tahun mendatang.

Sementara itu, Sinovac, produsen vaksin asal Tiongkok lainnya telah melakukan uji klinis tahap ketiga di luar negeri.

Baca Juga: Sempat Tertinggal Satu Gol, Prancis Berhasil Taklukan Kroasia dengan Skor 4-2

Namun, perusahaan yang menandatangani kontrak dengan perusahaan vaksin asal Indonesia, Biofarma itu lebih berhati-hati dalam menerapkan dosis pada anak-anak.

Perusahaan tersebut menyebutkan hanya menyediakan vaksin bagi remaja berusia di atas 18 tahun.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler