Kabar Duka Wafatnya Emir Kuwait Al-Sabah, Program Televisi Berganti Lantunan Ayat Alquran

30 September 2020, 08:34 WIB
Pemimpin Kuwait Sheikh Sabah Al-Ahmad Al-Jaber Al-Sabah sempat melakukan perjalanan ke AS untuk pengobatan. /Anadolu Agency

PR BEKASI - Pemimpin Kuwait (Emir Kuwait) Syekh Sabah Al-Ahmad Al-Jaber Al-Sabah mengembuskan napas terakhirnya pada usia 91 tahun, sebagaimana dilaporkan kantor berita nasional Kuwait Kuna pada Selasa, 29 September 2020.

Dengan kesedihan dan kepiluan yang luar biasa, kami berduka karena warga Kuwait, bangsa Arab, dan negara Islam, dan orang yang paling bersahabat di dunia, wafatnya Yang Mulia Syekh Sabah Al-Ahmad Al-Jaber Al-Sabah, Emir Negara Kuwait. Kami milik Allah dan kepada Allah kami akan kembali," ucap Kuna, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari The New Arab, Rabu, 30 September 2020.

Sebelum pengumuman kematiannya, Kuwait menghentikan semua program reguler dan menyiarkan ayat-ayat Alquran dalam sebuah tindakan langka yang menandakan pengumuman kematian penting yang akan datang.

Baca Juga: Wajib Tahu, Dokter Beri Saran bagi Pasangan yang Ingin Pasang Alat Kontrasepsi Saat Pandemi Covid-19

Sabah secara luas dianggap sebagai arsitek kebijakan luar negeri Kuwait modern, yang baru-baru ini dipuji di dunia Arab dengan sikap anti-normalisasi dan netralitas negara pada banyak masalah regional yang memecah belah.

Ia menerima pendidikan dasarnya di Sekolah Al Mubarakya pada tahun 1930-an. Dia adalah saudara tiri dari Emir Kuwait sebelumnya, Syekh Jaber Al-Ahmad Al-Sabah, yang mengangkat Sabah sebagai Perdana Menteri pada Juli 2003.

Saudaranya telah tewas dalam kecelakaan yang diduga merupakan rencana pihak tidak bertanggung jawab saat menaiki pesawat Royal Air Maroc 630.

Sebelum menjadi Emir Kuwait, Sabah adalah menteri luar negeri dari tahun 1963 hingga 1991 dan dari tahun 1992 hingga 2003. Sebagai Menteri Luar Negeri, Sabah telah memulihkan hubungan internasional Kuwait setelah Perang Teluk.

Baca Juga: Keluhkan Nyeri Punggung, Pria Ini Malah Kaget Punya 3 Ginjal Usai Periksa ke Dokter

Ia juga merupakan wakil perdana menteri pertama yang juga menjabat sebagai menteri luar negeri pada saat itu. Ia juga menjabat sebagai menteri keuangan dari 1965 hingga 1967.

Pada 23 Juli lalu, Sabah yang telah memerintah negara Teluk itu sejak 2006, melakukan perjalanan ke AS untuk pengobatan.

Sebelum keberangkatannya, Al-Sabah memberi wewenang kepada saudara tirinya Putra Mahkota Syekh Nawaf Al-Ahmad Al-Jaber Al-Sabah untuk menggunakan sebagian dari kekuasaan konstitusionalnya dalam memimpin negara.

Diperkirakan akibat kematiannya, saudara tirinya kemungkinan besar akan menggantikan posisinya sebagai Emir Kuwait.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: The New Arab

Tags

Terkini

Terpopuler