Peneliti Belanda Temukan Kelenjar 'Aneh' di Kepala Manusia, Modal untuk Teliti Pengobatan Kanker

22 Oktober 2020, 06:14 WIB
Ilustrasi tengkorak. /Pikiran Rakyat Tasikmalaya

PR BEKASI - Sekelompok peneliti Belanda menemukan kumpulan organ yang sebelumnya tidak teridentifikasi di dalam kepala manusia.

Dikutip oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Anadolu Agency pada Rabu, 21 Oktober 2020, ilmuwan yang berbasis di Belanda tersebut mengusulkan agar sepasang kelenjar itu disebut kelenjar ludah tubarial.

Diketahui, kelenjar itu berada di area di bagian belakang tenggorokan yang dikenal sebagai nasofaring yakni mengenai rongga hidung.

Baca Juga: Rugikan Negara Rp2,9 Miliar, Buronan Korupsi Bandara di Maluku Ditangkap Kejaksaan

Sementara, para peneliti membagikan temuan mereka di Radiotherapy and Oncology Journal edisi September.

Ia menjelaskan bahwa kelenjar itu bentuknya kecil dan dapat terlihat oleh mata manusia, tetapi lokasi kelenjar itu ditemukan yakni di bawah dasar tengkorak.

"Tidak terlalu mudah diakses dan Anda memerlukan pencitraan yang sangat sensitif untuk mendeteksinya," kata Dr. Wouter Vogel, salah satu peneliti dari studi tersebut.

Penemuan ini dapat membantu menjelaskan mengapa pasien yang menerima terapi radiasi untuk kanker di daerah kepala atau leher umumnya mengalami mulut kering dan kesulitan menelan, Vogel menambahkan, mencatat bahwa karena mereka sebelumnya tidak terdeteksi.

Baca Juga: Rahasia Kesuksesan BTS Tembus Industri Musik AS, Brad Navin: Hal Utama, Selalu tentang Penggemar

"Tidak ada yang pernah mencoba untuk menyelamatkan mereka," katanya.

Namun, beberapa ilmuwan meragukan apakah mereka harus dianggap sebagai organ baru yang unik.

Sementara, Dr. Alvand Hassankhani, seorang ahli radiologi di Universitas Pennsylvania, mengatakan  bahwa ada ribuan kelenjar ludah kecil di kepala manusia selain tiga kelenjar utama yang diketahui.

Hassankhani juga mengatakan bahwa para peneliti Belanda tersebut, mungkin telah menemukan cara yang lebih baik untuk menggambarkan kelenjar minor daripada yang diketahui sebelumnya.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Anadolu Agency

Tags

Terkini

Terpopuler