Digembosi Partai Oposisi, Ribuan Orang di Taiwan Demo Menentang Kebijakan Impor Daging Babi

- 23 November 2020, 16:40 WIB
Ilustrasi demonstrasi di Taiwan menolak pengurangan impor daging bagi dari Amerika  Serikat.
Ilustrasi demonstrasi di Taiwan menolak pengurangan impor daging bagi dari Amerika Serikat. /Syahdan Cahya Nugraha/Pixabay/Syahdan Cahya Nugraha

PR BEKASI - Ribuan orang turun ke jalan di Taiwan pada Minggu, 22 November 2020 untuk melakukan pawai protes tahunan "Pesiapan Menghadapi Musim Gugur" yang diorganisir oleh kelompok-kelompok buruh. Tuntutan tersebut sebagian besar berupa kemarahan terpusat pada keputusan pemerintah untuk mengurangi pembatasan impor daging babi dari Amerika Serikat.

Untuk pertama kalinya Partai oposisi utama Taiwan, Kuomintang (KMT), mengumpulkan para pendukungnya untuk bergabung dalam aksi unjuk rasa setelah meningkatnya kampanye yang semakin keras menentang keputusan impor daging babi yang dikeluarkan oleh pemerintah Taiwan karena bisa mengancam keamanan pangan.

Presiden Tsai Ing-wen mengumumkan pada bulan Agustus lalu bahwa pemerintah akan  memulai pada awal 1 Januari nanti, mengizinkan impor daging babi dari AS yang mengandung ractopamine atau zat aditif yang mengandung senyawa lemak yang dilarang di Uni Eropa dan Tiongkok. Impor daging babi yang dilakukan oleh Taiwan dari AS telah lebih lama dari 30 bulan waktunya.

Baca Juga: Pangdam Jaya Pastikan Reuni 212 Batal Digelar, Dudung: Kalau Dia Langgar, Tidak Ada Cerita 

Meskipun disambut baik di Washington karena telah menghapus penghalang kesepakatan perdagangan bebas AS yang telah lama bekerja sama dengan Taiwan, KMT sangat menentang keputusan tersebut karena memanfaatkan kekhawatiran publik tentang keamanan pangan setelah beberapa kasus skandal pejabat tinggi dalam beberapa tahun terakhir.

Ketua KMT terpilih, Johnny Chiang pada Maret lalu, berupaya membantu membalikkan nasib partai setelah kalah dalam pemilihan presiden dan parlemen Januari lalu, dan meminta Tsai untuk ambil bagian dalam debat yang disiarkan televisi tentang masalah tersebut.

“Babi dari Taiwan tidak makan ractopamine, namun Anda meminta masyarakat Taiwan untuk memakannya? Apakah ini masuk akal?" katanya kepada pendukung.

Pemerintah Tsai dan Partai Progresif Demokratik (DPP) yang berkuasa, yang memiliki mayoritas besar di parlemen, mengatakan keputusan itu membuat negara itu sejalan dengan norma-norma internasional, bukanlah ancaman keamanan melainkan akan meningkatkan hubungan ekonomi Taiwan-AS.

Baca Juga: Komentari Karangan Bunga di Makodam Jaya Mirip Zaman Ahok, Fadli Zon: Salam Akal Sehat 

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x