Timur Tengah Was-was, Usai Kebakaran Dahsyat di Kilang Minyak Arab Saudi Akibat Rudal Milisi Houthi

- 25 November 2020, 13:33 WIB
Ilustrasi lokasi distribusi minyak di Jeddah, Arab saudi.
Ilustrasi lokasi distribusi minyak di Jeddah, Arab saudi. /Al Jazeera

PR BEKASI - Sebuah ledakan dahsyat terjadi di lokasi distribusi minyak di Jeddah, Arab Saudi.

Diketahui bahwa ledakan tersebut terdengar setelah dikabarkan terkena rudal yang diduga ditembakkan oleh milisi Houthi di Yaman pada Senin, 23 November 2020 pukul 3.50 waktu setempat.

Serangan rudal ini menyebabkan kebakaran dahsyat  pada salah satu tangki di lokasi distribusi minyak tersebut.

Baca Juga: Ajukan Hak Interpelasi pada Gubernur, PSI: di Mana Ketegasan Seorang Anies di Acara Habib Rizieq? 

"Ledakan itu adalah hasil dari serangan teroris," kata Kementerian Energi Arab Saudi, dikutip oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Arab News pada Rabu, 25 November 2020.

Atas peristiwa tersebut, tim pemadam kebakaran akhirnya berhasil memadamkan kobaran api.

Diketahui, tidak ada korban luka atau korban jiwa akibat serangan ini.

Selain itu, pasokan bahan bakar Saudi Aramco ke pelanggannya pun dilaporkan tidak terpengaruh dengan insiden kebakaran ini.

Baca Juga: Ajukan Hak Interpelasi pada Gubernur, PSI: di Mana Ketegasan Seorang Anies di Acara Habib Rizieq? 

Koalisi Arab yang berjuang untuk memulihkan pemerintah yang diakui secara internasional di Yaman mengatakan bahwa pelaku penyerangan akan dimintai pertanggungjawaban. 

"Teroris, milisi Houthi yang didukung Iran telah secara positif diidentifikasi sebagai penyebab serangan teroris pengecut ini," kata juru bicara koalisi Brigadir Jenderal Turki Al-Maliki.

Menurutnya, serangan itu bukan hanya serangan terhadap aset nasional Arab Saudi, tapi pada ekonomi global, jalur pasokannya, serta keamanan energi global.

Selain itu, Al-Maliki juga mengatakan bahwa peristiwa tersebut merupakan kelanjutan dari serangan terhadap fasilitas minyak lainnya di Arab Saudi, termasuk serangan rudal jelajah dan drone di Abqaiq dan Khurais tahun lalu. 

Baca Juga: Google Doodle Ikut Rayakan Hari Guru Nasional, Sosok Guru asal Indonesia Inilah yang Ditampilkan 

Serangan itu awalnya diklaim oleh Houthi, meskipun bukti menunjukkan bahwa mereka datang langsung dari Iran.

"Bukti kuat membuktikan keterlibatan langsung rezim Iran dalam serangan teroris menggunakan senjata konvensional canggih buatan Iran," kata Al-Maliki.

Ia mengatakan, koalisi akan bertindak untuk melindungi warga sipil dan infrastruktur sipil. 

Sementara itu, Dewan Kerjasama Teluk (GCC) mengutuk serangan terhadap fasilitas bahan bakar Jeddah tersebut.

Baca Juga: Minggu Depan, FPI Minta Masyarakat Kibarkan Bendera dan Pakai Kaos Habib Rizieq 

Mereka juga mengatakan pihaknya mendukung setiap tindakan oleh Arab Saudi untuk melindungi keamanannya.

Sementara, UEA juga mengutuk serangan yang dianggap meresahkan tersebut, dengan mengatakan itu adalah bukti bahwa Houthi berusaha merusak stabilitas kawasan.

Senada dengan hal tersebut, Kementerian luar negeri Yaman mengatakan serangan teror ke kilang minyak itu membuktikan milisi Houthi mengabaikan perdamaian.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Arab News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah