Resah dengan Jalan Kariernya, Model Berhijab Papan Atas Ini Tinggalkan Dunia Catwalk demi Keyakinan

- 28 November 2020, 07:30 WIB
Model fesyen papan atas AS berdarah Somalia, Halima Aden memutuskan pensiun dari dunia modelling.
Model fesyen papan atas AS berdarah Somalia, Halima Aden memutuskan pensiun dari dunia modelling. /Instagram/@halima

PR BEKASI - Model berhijab asal Amerika Serikat, Halima Aden memutuskan untuk berhenti dari dunia model yang selama ini digelutinya karena alasan keyakinan.
 
Pernyataan model papan atas tersebut untuk pensiun dini membuat heboh para pemerhati fesyen lantaran dirinya sedang berada di puncak kariernya sebagai model.
 
Wanita berdarah Somalia tersebut mengatakan dunia fesyen telah memaksanya untuk berkompromi dengan keyakinan sebagai penganut Islam

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Inggris Meningkat, Begini Nasib Sinterklas Jelang Natal 2020 Menurut Boris Johnson 

Halima Aden dikenal sebagai pelopor model yang mengenakan jilbab dan dirinya sudah banyak tampil di beberapa peragaan busana yang diadakan oleh label mode terkenal dunia, termasuk Yeezy yang dimiliki Kanye West.
 
Dalam beberapa waktu terakhir ini, wanita yang lahir di Kamp Pengungsian warga Somalia di Kakuma, Kenya pada 19 September 1997 tersebut sering memperlihatkan keresahannya di media sosial pribadinya.
 
Beberapa kali dirinya mengunggah serangkaian gambar di media sosial yang menggambarkan saat ia merasa kehilangan kontak dengan dirinya sendiri, seperti kehilangan waktu untuk beribadah.
 
“Saya hanya bisa menyalahkan diri saya sendiri karena lebih memperhatikan peluang daripada apa yang sebenarnya dipertaruhkan,” tulis Halima Aden di Instagram Stories.

Baca Juga: Komentari Aksi TNI yang Sibuk Turunkan Baliho Habib Rizieq, FPI: Jangan Lupakan UU Cipta Kerja! 

Model berusia 23 tahun tersebut juga membagikan unggahan dirinya dalam kampanye untuk Fenty Beauty Rihanna yang resah karena tidak bisa memakai hijab yang dirinya bawa dalam pemotretan.
 
Di unggahan lain, Halima Aden berbicara tentang perasaan yang muncul dari menjadi minoritas dalam minoritas, serta menyoroti soal kurangnya penata gaya wanita muslim.
 
"Yang saya salahkan industri ini adalah kurangnya penata gaya wanita Muslim. Hal ini menyebabkan sangat sedikitnya pemahaman tentang hijab dalam industri fashion,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari The Guardian.
 
Tahun lalu, wanita yang pindah ke Amerika pada usia enam tahun tersebut berkata kepada Observer bahwa hijabnya tidak bisa ditawar dalam kontraknya dengan agen model IMG.

Baca Juga: Edhy Prabowo Resmi Mundur Usai Ditangkap KPK, Gerindra Akhirnya Minta Maaf ke Jokowi

Dalam unggahan media sosial lainnya, Halima Aden menulis tentang beban yang dirinya rasakan selama menjadi model terkenal dunia.
 
“Sesama saudari Muslim akan mengirimi saya DM dan bahkan secara terbuka menandai saya pada awal karier saya untuk mengatakan 'berhenti berpakaian seperti wanita tua' yang membuat saya merasa seperti melakukan sesuatu yang salah,” tulis Halima Aden.
 
Halima Aden pertama kali dikenal pada 2016 lalu saat dirinya menjadi peserta kontes kecantikan Miss USA mewakili negara bagian Minnesota, yang langsung menarik perhatian editor mode Carine Roitfeld.
 
Dia segera menandatangani kontrak dengan agensi model global IMG dan melakukan debut catwalk di New York Fashion Week ketika dirinya memperagakan produk untuk Yeezy dan Maxmara dari Kanye West.

Baca Juga: Sering Jadi Bahan Candaan Turis, Desa Fucking di Austria Resmi Ganti Nama

Pada tahun lalu, Halima Aden membicarakan tentang kesopanan dan fesyen bersama kritikus fesyen dan penggemarnya ketika dia menjadi model berhijab pertama yang menghiasi sampul majalah Sports Illustrated.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x