Meski Dikenal sebagai Negara Termiskin di Asia, Timor Leste Berhasil Tekan Angka Penyebaran Covid-19

- 29 Desember 2020, 21:56 WIB
Ilustrasi masyarakat Timor Leste.
Ilustrasi masyarakat Timor Leste. /Al Jazeera

PR BEKASI - Timor Leste berhasil menekan angkap penyebaran Covid-19 tetap rendah meskipun mereka dikenal sebagai negara dengan sistem perawatan kesehatan yang buruk.

Diketahui, sampai artikel ini dibuat Timor Leste melaporkan sebanyak 44 warga saja yang terinfeksi Covid-19 dengan jumlah kematian tidak ada.

Oleh karena itu, salah satu negara termiskin di Asia tersebut menjadi negara dengan jumlah kasus Covid-19 terkecil kedua di Asia Tenggara setelah Laos.

Baca Juga: Resmi! Tahun 2021, Pemerintah Tidak Membuka Formasi CPNS untuk Posisi Guru

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Al Jazeera, hal tersebut berbanding terbalik dengan Indonesia yang notabene merupakan bekas negara induk dari Timor Leste yang saat ini menjadi negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak di Asia Tenggara.

Para ahli memuji tindakan cepat Timor Leste yang memberlakukan kontrol perbatasan yang ketat dan meningkatkan fasilitas pengujian dan perawatan kesehatan dalam beberapa minggu, serta kesediaannya untuk bekerja dengan para ahli untuk meminimalisir penyebaran Covid-19.

Michael Ryan, direktur eksekutif Program Kedaruratan Kesehatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menyatakan awal bulan ini bahwa Timor Leste telah “sangat bergantung pada dukungan berbasis PBB dan LSM.

Baca Juga: Jadwal Lengkap Uji Coba Timnas U-19 di Spanyol, Hadapi Tim Lokal hingga Arab Saudi

“Sangat menggembirakan bahwa negara dengan infrastruktur yang sangat rapuh seperti Timor Leste dapat menunjukkan bahwa mereka dapat memperoleh kendali yang wajar atas penyakit yang menghancurkan seperti Covid-19,” katanya.

Kenyataannya, Timor Leste, dengan populasi lebih dari 1,2 juta, tidak punya pilihan selain melakukan tindakan tegas dalam melawan virus asal China tersebut.

Seorang peneliti LSM lokal, Mariano Ferreira menyatakan tindakan cepat pemerintah Timor Leste dalam memberlakukan keadaan darurat seminggu setelah negara itu melaporkan kasus pertamanya pada 21 Maret 2020 lalu sangat penting dalam perang melawan pandemi.

Baca Juga: Menkes Budi Gunadi Sebut Varian Baru Covid-19 Lebih Mudah Menular tapi Belum Terbukti Lebih Ganas

“Semua kegiatan publik dan swasta, serta layanan pemerintah ditutup, bahkan kerumunan massa tidak diizinkan, jadi kami merasa benar-benar darurat dan semua orang kembali ke kampung halaman dan tinggal di sana,” katanya menambahkan sekolah juga ditutup.

Keadaan darurat telah diperpanjang hingga 2 Januari 2021 dan perbatasan akan tetap ditutup untuk sebagian besar orang asing kecuali penduduk, dengan penerbangan internasional ditangguhkan kecuali untuk tujuan pemerintah dan kemanusiaan.

Mereka yang memasuki Timor Leste harus menjalani karantina mandiri terlebih dahulu selama 14 hari di fasilitas karantina yang dikelola pemerintah Timor Leste.

Baca Juga: Tewaskan Satu Orang, Polisi Tangkap 3 Pelaku Tawuran dari Kelompok Remaja Manggarai Barat

Kantor perwakilan WHO di Timor Leste mengatakan kontrol perbatasan yang ketat penguncian wilayah yang dilaksanakan pemerintah setempat telah memberikan waktu yang berharga bagi Timor Lester untuk memperkuat sistem kesehatannya.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x