Kritik Indonesia Soal Vaksinasi, Profesor Universitas Melbourne: Seharusnya Prioritaskan Lansia

- 13 Januari 2021, 13:58 WIB
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menerima vaksin Covid-19 pertama di Istana Negara hari ini Rabu 13 Januari 2021.
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menerima vaksin Covid-19 pertama di Istana Negara hari ini Rabu 13 Januari 2021. /Sekretariat Presiden/Laily Rachev

Warga berusia di atas 60 tahun memang hanya mewakili 10 persen dari populasi Indonesia, tetapi 39 persen dari kematian akibat Covid-19.

“Bahwa apa yang mungkin sebenarnya coba dilakukan oleh pemerintah Indonesia adalah mencapai kekebalan komunitas dengan memvaksinasi orang dewasa muda yang merupakan penyebar penyakit paling kuat,” kata dia.

Menurut Mulholland, masalah dari strategi ini adalah tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa vaksinasi mencegah penerima untuk tertular dan menularkan penyakit.

"Vaksin yang efektif hanya terbukti mencegah penerima jatuh sakit," katanya.

Baca Juga: Tegas Tolak Kampanye Anti-Vaksin, PBNU: Percayalah Pemerintah Tidak Akan Mencelakakan Rakyatnya

Namun, strategi pemerintah Indonesia adalah kebalikan dari sejumlah negara yang lebih dulu melakukan vaksinasi.

Banyak ahli medis mengatakan kelompok masyarakat pertama yang divaksinasi haruslah staf medis yang bertugas di garis depan kemudian lansia.

“Terutama mereka yang lemah atau tinggal di fasilitas perawatan jangka panjang, telah terpengaruh secara tidak proporsional oleh pandemi Covid-19,” menurut penelitian terbaru yang diterbitkan di The Lancet, jurnal medis terkemuka dunia. 

Sementara itu, di Inggris, orang pertama yang menerima vaksin Covid-19 adalah seorang pensiunan berusia 90 tahun.

Baca Juga: Bongkar Alasan Indah Permatasari Mau Dinikahi Arie Kriting, Ernest Prakasa: Dia Sosok Berhati Lembut

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x