Moderna Klaim Vaksin Buatannya Bisa Beri Perlindungan Selama Setahun

- 15 Januari 2021, 08:11 WIB
Ilustrasi gedung perusahaan farmasi Moderna.
Ilustrasi gedung perusahaan farmasi Moderna. /The New York Times/

PR BEKASI - Sejumlah negara sudah mulai melakukan vaksinasi Covid-19 secara bertahap seiring lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi di seluruh dunia.

Vaksin Covid-19 juga diproduksi oleh beberapa negara dengan tujuan yang sama yakni, mencegah penyebaran Covid-19.

Salah satu vaksin Covid-19 yakni, Moderna yang sudah dibeli oleh beberapa negara dan diyakini efektivitasnya.

Baca Juga: Gerakan Kota Bekasi Bermasker, Bentuk Kepedulian Polri untuk Masyarakat

CEO Moderna Stéphane Bancel, pada Senin, 11 Januari 2021 lalu, sangat yakin vaksin Covid-19 buatan perusahaan itu seharusnya bisa memberikan perlindungan setidaknya selama setahun.

Perusahaan farmasi itu sangat yakin RNA yang digunakan dalam vaksin itu sangat cocok untuk menyebarkan vaksin berdasarkan varian baru Covid-19, yang sudah menyebar di beberapa negara.

Dalam vaksin buatan Moderna, mRNA-1273, digunakan sintetik mRNA untuk meniru permukaan Covid-19 dan memberi tahu sistem kekebalan tubuh manusia agar mengenali dan menetralkannya.

Baca Juga: Samsung Galaxy S21 Sudah Bisa Dipesan di Indonesia, Simak Harga dan Variannya

Sebelumnya, pada Desember 2020 lalu, Moderna mengatakan bahwa akan melakukan serangkaian tes untuk mengkonfirmasi pergerakan vaksin melawan ketegangan bentuk apapun.

Pada Senin, 11 Januari 2020, Moderna mengatakan pihaknya menargetkan bisa mengirimkan sekitar 600 juta dosis vaksin Covid-19 sampai 1 miliar dosis sepanjang 2021.

Selanjutnya, penjualan vaksin diperkirakan 11.7 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau sekira Rp175.500 pada 2021 berdasarkan kesepakatan pembelian vaksin virus corona yang sudah ditanda-tangani beberapa negara.

Baca Juga: Cek Fakta: Bukan dari China, Jokowi Dikabarkan Menggunakan Vaksin Covid-19 dari Eropa, Ini Faktanya

"Tim merasa sangat nyaman dengan kondisi yang sudah berjalan sekarang (distribusi vaksin). Kami berharap bisa mengirimkan setidaknya 600 juta dosis," kata Bancel, dikutip oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Jumat, 15 Januari 2021.

Diketahui bahwa sejumlah negara masih memperketat pembatasan sosial hingga akses penerbangan lantaran masih terjadi lonjakan kasus Covid-19.

Selain itu, ancaman adanya varian baru Covid-19 menambah kecemasan pemimpin di sejumlah negara untuk menentukan kebijakan terhadap pencegahan Covid-19. Sehingga, vaksinasi Covid-19 segera dilakukan secara bertahap.

Baca Juga: Real Madrid Kubur Asa Wujudkan El Clasico Final Piala Super Spanyol Usai Dibungkam Athletic Bilbao

Meskipun sudah ada vaksin Covid-19, protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak apabila tengah dalam kerumunan masih terus diimbau kepada masyarakat di seluruh dunia.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x