Buntut Tolak Pembangunan Masjid, Umat Kristen dan Islam di Georgia Bentrok

- 16 Januari 2021, 07:18 WIB
Ilustrasi masjid.
Ilustrasi masjid. /PIXABAY/Konevi/

"Kami mengimbau warga negara kami yang menentang Muslim: negara ini milik semua orang, setiap orang di negara ini memiliki hak untuk menjalankan agamanya, setiap orang berhak untuk melengkapi bangunan keagamaan mereka sesuai dengan agama mereka," kata Songulashvili.

Selanjutnya, Pusat Pendidikan dan Pemantauan Hak Asasi Manusia (EMC) menyerukan kepada negara agar segera meredam konflik.

Baca Juga: Sebut Ramalan Mbak You Soal Jokowi Bohong, Ferdinand Hutahaean: Saya Tidak Kenal Perempuan Ini

Sementara pengacara publik ternama, Nino Lomjaria, mengatakan perseteruan ini kelanjutan dari konflik agama yang terjadi pada 2012 hingha 2016 silam.

"Sayangnya saat itu tidak memiliki konsekuensi hukum," ujarnya.

Hingga saat ini belum diketahui secara pasti alsan penolakan warga Georgia terhadap rencana pembangunan masjid seingga berbuntut konflik.

Baca Juga: Sesar Naik Mamuju Sangat Aktif, BMKG Waspada: Gempa Majene Sulbar Adalah Gempa Berulang

Namun, peristiwa ini mengundang keprihatinan dari masyarakat Georgia lainnya. Mereka yang bersimpati datang ke lokasi untuk mengungkapkan kepeduliannya terhadap umat Islam.

"Kami mengungkapkan solidaritas dengan Muslim. Kami tidak datang (saat) protes," kata Piruz Tsulukidze.

Kondisi peristiwa seperti ini kemudian menjadi perhatian sejumlah negara terkait pentingnya toleransi antarumat beragama untuk menciptakan perdamaian.***

Halaman:

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Jam News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x