Senat Amerika Serikat Akan Gelar Sidang Pemakzulan Donald Trump Pekan Depan

- 23 Januari 2021, 10:32 WIB
Potret Presiden ke-45 Amerika Serikat, Donald Trump.
Potret Presiden ke-45 Amerika Serikat, Donald Trump. /Instagram.com/@realdonaldtrump

PR BEKASI - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump dikabarkan akan dimakzulkan. Informasi itu beredar setelah Trump dituduh dalang dibalik pemberontakan US Capitol.

Selain itu, Trump juga disebut sebagai Presiden AS yang dimakzulkan dua kali selama masa jabatannya dan hal ini adalah yang pertama dalam sejarah AS.

Selanjutnya, Senat AS akan melanjutkan sidang pemakzulan kedua mantan Presiden Trump atas tuduhan menghasut pemberontakan yang akan digelar pekan depan.

Baca Juga: Deteksi Sinyal Suara Misterius Dekat Matahari, Astronom Semakin Bertekad Temukan Alien

Pemimpin Fraksi Demokrat di Senat Chuck Schumer mengatakan bahwa Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS Nancy Pelosi akan mengirimkan artikel pemakzulan Trump ke Senat pada Senin lalu.

"Jangan salah, pengadilan akan diadakan dan akan ada pemungutan suara apakah akan menghukum Presiden," katanya, seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Al Jazeera pada Sabtu, 23 Januari 2021.

Schumer juga mengklaim bahwa hal tersebut ini akan menjadi pengadilan yang adil bagi Trump tanpa memandang ia sebagai mantan Presiden AS.

Baca Juga: Jadi Pemain Pertama Indonesia, Shin Tae-yong 'Terlibat' dalam Transfer Asnawi Mangkualam

Dalam pemungutan suara 13 Januari 2021 kemarin, mayoritas anggota DPR AS setuju untuk memakzulkan Trump karena menghasut pemberontakan.

Mereka menilai pernyataan Trump membuat para pendukungnya menyerbu US Capitol saat penghitungan suara elektoral pemilihan Presiden 6 Januari 2021 lalu. Akibat peristiwa ini lima orang meninggal dunia

"Faktanya adalah, presiden Amerika Serikat, melakukan tindakan penghasutan pemberontakan," kata Pelosi kepada wartawan di Capitol Hill sehari setelah Biden dilantik sebagai Presiden.

Baca Juga: Daerah 3T Dipersilahkan Belajar secara Tatap Muka, Begini Kata Mendikbud

Penyampaian pasal pemakzulan Pelosi pada Senin lalu akan memicu aturan Senat yang mengharuskannya melakukan persidangan.

Sementara itu, fraksi Partai Republik di Senat tampak terpecah tentang apakah Trump bersalah atas penghasutan tersebut atau tidak.

Beberapa pihak telah menyerukan pemakzulan Trump sementara yang lain menyebutnya sebagai serangan partisan lain oleh Demokrat terhadap mantan presiden yang harus ditolak.

Baca Juga: Sempat Disanksi Donald Trump, Pendiri Huawei Puji Teknologi AS Usai Pelantikan Joe Biden

Pemimpin Senat Partai Republik Mitch McConnell menyalahkan Trump karena memprovokasi massa pada 6 Januari 2021 lalu.

Pada hari Jumat kemarin, ia menyerukan keadilan dan proses dalam penanganan persidangan.

Untuk membela diri, Trump menyewa pengacara Carolina Selatan, Butch Bowers. Dia diketahui adalah mantan pengacara Departemen Kehakiman dalam pemerintahan Presiden Bush dan teman Senator Lindsey Graham, seorang pembela mantan presiden.

Baca Juga: Masker Jadi Hal Penting saat Pandemi, Berikut Rekomendasi Masker Terbaik Menurut Para Ahli

Sebelumnya, Trump pernah dimakzulkan oleh DPR pada 2019 lalu karena penyalahgunaan kekuasaan namun dibebaskan di tingkat Senat pada 2020 setelah persidangan.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x