Baca Juga: Dipermalukan Tim Juru Kunci, Manchester United Gagal Rebut Kembali Posisi Puncak
"Idiotitis, ketika otak manusia mati dan mulut terus berbicara," ujar Susanta Nanda seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari NDTV, Rabu, 27 Januari 2021.
Idiotitis...
When human brain shuts down & mouth keeps talking.
Appreciate the anger management of the tiger. But that can’t be guaranteed in future. pic.twitter.com/dSG3z37fa8— Susanta Nanda IFS (@susantananda3) January 21, 2021
"Kalian beruntung, hargai harimau itu karena bisa mengelola amarahnya, tapi itu tidak bisa jadi jaminan di masa depan," katanya.
Video tersebut telah tayang lebih dari 18 ribu kali dan dicuit ulang sebanyak 343 kali, terhitung per Rabu, 27 Januari 2021 pukul 19.15 WIB.
"Perkataan yang bagus, mereka sangat beruntung masih bisa hidup, terima kasih kepada harimau tersebut karena telah menyelamatkan nyawa mereka," tulis @kanchiAsokan.
Baca Juga: Hindari Potensi Wabah Virus Nipah, Indonesia Wapadai Babi Asal Malaysia
Sementara itu, video tentang satwa liar lainnya muncul di media sosial baru-baru ini. Video tersebut dibagikan oleh petugas Indian Foreign Service (IFS) dan memperlihatkan seekor harimau mengambil dan memakan botol plastik.
Hal ini tentu meningkatkan kekhawatiran satwa-satwa liar di India akan polusi plastik yang dihasilkan oleh warga sekitar maupun turis yang melewati habitat alami harimau itu.
When will we understand that PLASTIC KILLS!!! pic.twitter.com/AeaFCugEvh— Sudha Ramen IFS ???????? (@SudhaRamenIFS) January 22, 2021
Beredarnya video ini juga mendapat kecaman dari warganet yang merasa kesal soal limbah plastik yang terdapat pada habitat alami mereka (harimau).
"Areal hutan alami seharusnya tidak mengizinkan turis membawa botol plastik, kantong plastik, paket makanan ringan selama kunjungan," tulis @amitlale007.
Editor: Puji Fauziah
Sumber: NDTV