PR BEKASI - Puluhan wanita hingga gadis berusia 12 tahun, dari Filipina telah ditipu dan secara paksa dijadikan budak setelah dijanjikan menjadi asisten rumah tangga di Uni Emirat Arab (UAE).
Mereka diperdagangkan ke Suriah alih-alih bekerja di UEA, seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Washington Post, Sabtu 30 Januari 2021.
Sebanyak 35 pekerja wanita telah mengungkapkan cerita mengerikan yang dialami. Mereka dianiaya, dilecehkan secara seksual, dipenjara dan yang paling menyedihkan dijadikan budak di Suriah.
Laporan itu juga mengungkapkan, kini para wanita tersebut mengungsi di kedutaan Filipina di Damaskus.
Selain menceritakan penipuan yang menimpa. Mereka juga mengeluhkan kondisi kerja yang tidak sesuai saat bekerja untuk keluarga kaya di sana.
Mereka juga meminta kedutaan untuk membantu mereka kembali ke tanah air.
Saat diwawancara Washington Post, 17 pekerja perempuan dan anak-anak Filipina mengungkapkan rincian kesedihan tentang pengalaman mereka selama berada di Suriah, beberapa korban tidak diberikan gaji atas pekerjaan yang mereka lakukan.
"Majikan saya menampar saya dan membenturkan kepala saya ke dinding. Saya melarikan diri karena dia tidak memberi saya gaji selama sembilan bulan," kata Flordeliza Arejola salah satu pekerja migran.