Puluhan Wanita Ditipu, Dijadikan Budak, dan Diperdagangkan ke Suriah Setelah Dijanjikan Bekerja di UEA

- 30 Januari 2021, 10:34 WIB
Ilustrasi pekerja yang dijual sebagai budak setelah dijanjikan bekerja di UAE.
Ilustrasi pekerja yang dijual sebagai budak setelah dijanjikan bekerja di UAE. /Pixabay

Baca Juga: Nasib Rp560 Miliar untuk Ajang Formula E Dipertanyakan, DPRD Jakarta Akan Minta Klarifikasi Anies Baswedan

Lebih lanjut ada beberapa wanita yang mendapatkan kekerasan setelah tinggal di Kedutaan Filipina di Damaskus lebih dari tahunan, mereka menunggu di deportasi.

Para penyintas berbagi cerita yang mengerikan; dari dikunci di kamar mereka, tidak diberi sarapan selama dua minggu, atau ditekan oleh majikan untuk kembali bekerja.

Para korban menyatakan bahwa mereka mengajukan visa turis 30 hari oleh agen perekrutan ke Uni Emirat Arab, mereka tiba di negara teluk tetapi mereka ditahan di tempat tinggal yang sempit dan kotor.

Baca Juga: Nasib Ratusan Jenderal Polri di Era 4.0 Listyo Sigit, IPW: Yang Tidak Komitmen, Tawarkan Pensiun Dini!

Selanjutnya mereka ditawarkan untuk pergi ke daerah konflik Suriah untuk bekerja pada keluarga kaya dan dijanjikan kondisi kehidupan yang lebih baik.

Namun, akhirnya mereka menghadapi situasi yang keras dan terkena kekerasan, pemerkosaan dan ancaman.

Korban berusia 48 tahun lainnya menceritakan dirinya "merasa seperti pelacur" setelah tiba di Suriah 'karena kita semua berbaris, dan seorang pengusaha memilih siapa yang mereka inginkan,'.

Baca Juga: Benarkah Klik Status Berlogo WhatsApp Curi Data Pribadi dan Rekening Bank? Begini Faktanya

Dia mengatakan bahwa orang-orang kaya dan mampu membayar 8,000 dolar hingga 10.000 dolar atau sekitar Rp112 juta (kurs Rp11.000) untuk mengambil seorang wanita pulang.

Halaman:

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Washington Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah