Baca Juga: Beli Jam Tangan Naga Super Mewah di Olshop yang Datang Ternyata Jam Beginian, Pembeli Kecewa
"Tawaran tersebut dapat mencakup pelatihan dan sumber daya serta personel dan peralatan," katanya menambahkan.
Matt Hancock, menyebut bahwa platform ini tidak hanya membuat negara-negara mempunyai pemahaman lebih mengenai Covid-19 serta pola penyebarannya, namun juga akan meningkatkan kemampuan global agar siap menghadapi kasus serupa di masa mendatang.
Virus varian baru Covid-19, yang dinamai jenis B.1.1.7, terdeteksi pertama kali di Inggris pada November 2020, hampir satu tahun setelah pandemi pertama kali menyebar ke seluruh dunia.
Namun, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) diyakini muncul sejak September 2020.
Baca Juga: Usai Dinyatakan Sembuh dari Covid-19, Gubernur Jawa Timur Khofifah Langsung Menjalani Aktivitas
Bagaimanapun, Inggris menyebut bahwa virus Covid-19 jenis baru yang seringkali dirujuk sebagai "varian Inggris" tersebut tidak berarti sudah pasti berasal dari negaranya.
"Inggris melakukan jauh lebih banyak pengujian genom daripada negara lain. Lebih dari 50% dari total sekuens yang diselesaikan di seluruh dunia. Jadi sangat masuk akal bahwa Inggris akan seringkali menjadi negara yang sering menemukan varian baru," kata Dua Besar Inggris.***