PR BEKASI - Seluruh negara di dunia mengimbau penduduknya untuk tetap berada di rumah jika tidak ada aktivitas yang mendesak selama pandemi Covid-19 ini.
Imbauan tersebut bertujuan untuk mencegah penyebaran Covid-19, yang saat ini masih mengancam penduduk dunia.
Untuk menarik perhatian, sejumlah negara mengerahkan kreativitas bahkan dibantu oleh tokoh-tokoh publik dalam mengkampanyekan aturan terkait masa pandemi Covid-19.
Hal tersebut juga dilakukan oleh pemerintah Inggris. Namun, Inggris menjadi sorotan lantaran dinilai menuai kritik masyarakat setelah beredar iklan anjuran untuk ‘di rumah saja’.
Baca Juga: Cek Fakta: Anies Baswedan Dikabarkan Resmi Dicopot dari Jabatan Gubernur DKI Jakarta, Simak Faktanya
Iklan yang diterbitkan terkait pandemi Covid-19 tersebut, menggambarkan si ibu sedang sibuk mengerjakan pekerjaan rumah tangga, sedangkan laki-laki yang digambarkan sebagai sosok ayah duduk bersantai.
“Siapa yang membuat iklan ini? Siapa yang menyetujuinya? Heteronormatif. Memaksakan gambaran bahwa mengajarkan anak pelajaran sekolah, bersih-bersih rumah, merawat anak adalah pekerjaan perempuan," kata Pragya Agarwal, ilmuwan bidang data dan perilaku, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Sabtu, 30 Januari 2021.
"Apakah laki-lakinya sedang pergi berperang atau mengerjakan sesuatu?,” kata Pragya Agarwal menambahkan.
Baca Juga: Demi Make Up dan Pulsa, Anak di Bawah Umur Patok Rp5 Juta Sekali Kencan Lewat Prostitusi Online