Paru-paru Rusak Parah, Dua Anak Harimau Putih Langka di Pakistan Mati Terinfeksi Covid-19

- 14 Februari 2021, 07:39 WIB
Ilustrasi bayi harimau Siberia putih yang baru lahir terfoto dalam kandangnya di Kebun Binatang San Jorge di Ciudad Juarez, Meksiko, 15 Mei 2017.
Ilustrasi bayi harimau Siberia putih yang baru lahir terfoto dalam kandangnya di Kebun Binatang San Jorge di Ciudad Juarez, Meksiko, 15 Mei 2017. /REUTERS/Jose Luis Gonzalez/REUTERS

PR BEKASI – Dua anak harimau putih berusia sebelas minggu mati di Kebun Binatang Lahore, Pakistan bulan lalu diduga terinfeksi Covid-19.
 
Diketahui, dua anak harimau putih tersebut mati pada 30 Januari 2021 setelah empat hari menjalani perawatan karena diduga terinfeksi panleukopenia kucing yang menyerang sistem kekebalan kucing.
 
Akan tetapi, hasil otopsi baru-baru ini menunjukkan paru-paru dua anak harimau putih tersebut rusak parah dan mereka menderita infeksi parah.

Baca Juga: Din Syamsudin Dituding Terlibat Radikalisme oleh GAR ITB, Arsul Sani: Mereka Tak Bisa Bedakan Sifat Radikal 

Oleh karena itu, ahli patologi membuat kesimpulan bahwa dua anak harimau putih tersebut meninggal karena Covid-19.
 
Meskipun tidak ada tes PCR untuk virus Covid-19 jenis baru yang dilakukan, pihak Kebun Binatang Lahore yakin bahwa dua anak harimau putih tersebut adalah korban Covid-19 yang telah menewaskan 12.276 orang di Pakistan.
 
Wakil direktur Kebun Binatang Lahore Kiran Saleem mengatakan, setelah kejadian tersebut pihaknya melakukan tes PCR kepada pegawai kebun binatang.
 
Hasilnya, sebanyak enam pegawai Kebun Binatang Lahore dinyatakan positif, termasuk satu pegawai yang menangani dua anak harimau putih tersebut.

Baca Juga: Studi: Satu Kaleng Minuman Soda Ternyata Cukup untuk Tampung Seluruh Virus Covid-19 

“Itu memperkuat temuan otopsi. Anak-anaknya mungkin tertular virus dari orang yang menangani dan memberi mereka makan," katanya, dikutip 
Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Dawn.
 
Kebun binatang di Pakistan secara teratur telah membuat marah aktivis hak-hak hewan, yang mengatakan ratusan hewan telah mati karena kondisi kehidupan yang buruk di sana.
 
Hal tersebut dikatakan oleh pendiri Penyelamatan dan Penampungan Satwa JFK (Justice for Kiki), Zufishan Anushay.
 
"Dua anak harimau putih terakhir telah mati di Kebun Binatang Lahore dan sekali lagi kelalaian manajemen dan pihak berwenang telah terungkap," katanya.

Baca Juga: Tak Pedulikan Laporan GAR ITB, Mahfud MD: Pemerintah Tak Pernah Anggap Din Syamsuddin Radikal 

Menurutnya, harimau putih merupakan hewan yang amat langka sehingga mereka harus membutuhkan habitat dan lingkungan khusus untuk hidup sehat
 
“Dengan mengurung mereka dalam kondisi tidak higienis tanpa pengaturan medis, kami akan terus menyaksikan kejadian tersebut,” katanya.
 
Zufishan juga mengatakan seharusnya Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tidak membuat kebijakan protokol kesehatan Covid-19 terhadap manusia saja, tetapi juga kepada hewan.
 
"Covid-19 adalah virus baru dan dunia membuat kebijakan untuk manusia. Seharusnya tidak melupakan hewan di toko hewan peliharaan, kebun binatang, dan di mana pun," katanya.

Baca Juga: GAR ITB Tuding Din Syamsudin 'Radikal', Ulil Abshar: Label Ini Sekarang Dipakai Jadi Alat Pembungkaman 

Saleem menolak tuduhan adanya pengabaian di kebun binatang dengan mengatakan bahwa aktivis hak-hak hewan dipersilakan untuk mengunjungi dan memeriksa sendiri protokol kesehatan dan kebersihan fasilitas itu.
 
Pada bulan Desember tahun lalu, dua beruang coklat Himalaya diterbangkan dari Kebun Binatang Islamabad ke tempat perlindungan di Yordania.
 
Penyelamatan itu terjadi beberapa minggu setelah seekor gajah Kaavan dipindahkan ke tempat perlindungan di Kamboja, puncak dari kampanye selama bertahun-tahun yang melibatkan bintang pop AS Cher.

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Dawn


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x