Baca Juga: Bukan Gimmick, Adik Ayus Bongkar Bukti-bukti Perselingkuhan sang Kakak dengan Nissa Sabyan
Panti itu ia dirikan di Oecusse, kawasan terpencil di Timor Leste saat masih menjadi bagian dari Indonesia.
Panti tersebut ia jalankan selama puluhan tahun di mana kemudian mengangkat namanya pada krisis kemerdekaan 1999 silam karena menampung ratusan anak.
Namun, pada tahun 2018, citranya jatuh. Seorang perempuan yang pernah menempati pantinya mengirim pesan melalui email ke Vatikan.
Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi di Jakarta Minus, Anies Baswedan Sebut karena Interaksi Berkurang
Perempuan tersebut menyampaikan pengakuannya sebagai korban pelecehan seksual.
Ketika Daschbach dimintai keterangan, ia mengaku sebagai pedofilia dan telah melakukan pelecehan seksual terhadap banyak anak perempuan yang ia tampung.
Atas kasus tersebut, status pendeta Daschbach dicabut oleh Paus Fransiskus.
Baca Juga: Pastikan Seluruh Warga Bisa Divaksin, WHO Imbau Negara Anggota Sumbangkan Vaksin Covid-19 via COVAX
"Ia mengakuinya secara terang-terangan dan menganggap semua itu baik-baik saja karena sudah menjadi kebiasaannya," kata Tony Hamilton, dikutip oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Al Jazeera pada Jumat, 19 Februari 2021.
Diketahui bahwa Tony Hamilton adalah satu penyandang dana Topu Honis.