Isyaratkan Akan Ada Pandemi Virus Selanjutnya, WHO Peringatkan Covid-19 Bukan Pandemi Terbesar

- 23 Februari 2021, 22:00 WIB
Lambang WHO.
Lambang WHO. //Pixabay/Padrinan

PR BEKASI – Organisasi Kesehatan Dunia World Health Organization (WHO) masih mencari kebenaran asal usul Covid-19 hingga saat ini.

Diketahui bahwa asal usul Covid-19 hingga saat ini masih menjadi misteri dan tanda tanyabbesar bagi dunia.

Perihal Covid-19 belum selesai, WHO mengungkapkan bahwa Covid-19 yang tengah mengancam dunia saat ini bukan pandemi terbesar.

Baca Juga: Prediksi Hujan Super Lebat di Jabodetabek, BMKG: Mulai Besok dan 3 Hari ke Depan dari Malam Hingga Jelang Pagi

Selanjutnya WHO memberi peringatan kepada warga dunia untuk berhati-hati.

Meskipun pada kenyataannya, Covid-19 juga dinilai mematikan hingga jatuhnya jutaan korban di seluruh dunia.

WHO memberikan saran jika manusia di dunia harus belajar hidup berdampingan dengan Covid-19.

Baca Juga: Pemkot Perpanjang PPKM Hingga Dekati HUT Kota Bekasi, Berikut Aturan Lengkap yang Berlaku

Disebutkan Profesor David Heymann yang merupakan Ketua Kelompok Penasihat Strategis dan Teknis WHO, Covid-19 merupakan virus menular itu akan menjadi endemik.

Heymann yang merupakan ahli epidemiolofi di London School of Hygiene and Tropical Medicine itu menyebut jika konsep herd immunity saat ini banyak disalah pahami orang.

“Dunia mengharapkan kekebalan kawanan(herd immunity), yang entah bagaimana penularannya akan menurun jika cukup banyak orang yang kebal,” kata Heymann sebagaimana dikutip Ringtimesbanyuwangi.com dari The Guardian pada 23 Desember 2021.

Baca Juga: Pemkot Perpanjang PPKM Hingga Dekati HUT Kota Bekasi, Berikut Aturan Lengkap yang Berlaku

“Tampaknya takdir SARS-CoV-2 (Covid-19) menjadi endemik, seperti halnya empat virus Corona manusia lainnya, dan akan terus bermutasi saat berkembang biak dalam sel manusia, terutama di area yang lebih intens masuk," kata Heymann.

"Untungnya, kami memiliki alat untuk menyelamatkan nyawa, dan ini dikombinasikan dengan kesehatan masyarakat yang baik akan memungkinkan kami untuk belajar hidup dengan Covid-19,” kata Heymann, melanjutkan.

Kepala Program Kedaruratan WHO, Dr. Mike Ryan menyebut jika viruc Covid-19 mungkin akan tetap menjadi ancaman meskipun ancamannya menurun pada tingkat rendah dalam konteks program vaksinasi global yang efektif.

Baca Juga: Pelanggar Aturan Covid-19 Ini Ganti Denda dengan Ciuman, Polisi Akhirnya Diskors Usai Aksinya Terekam CCTV

“Masih harus dilihat seberapa baik vaksin tersebut digunakan, seberapa dekat kita mencapai tingkat cakupan yang memungkinkan kita memiliki kesempatan untuk melakukan eliminasi,” kata Ryan.

“Pandemi ini sangat parah… telah mempengaruhi setiap sudut planet ini. Tapi ini belum tentu yang besar,” kata Ryan.

“Kita hidup dalam masyarakat global yang semakin kompleks. Ancaman ini akan terus berlanjut," kata Ryan, sebagaimana diberitakan RingtimesBanyuwangi.Pikiran-Rakyat.com dalam artikel berjudul, "WHO Peringatkan Covid-19 Bukan Pandemi Terbesar, Tanda Bersiap Untuk Virus Selanjutnya?".

Baca Juga: Digadang-gadang Dapat Honor Tertinggi, Sule Ungkap Alasan Hengkang dari OVJ Karena Tak Diperlukan Lagi

"Jika ada satu hal yang perlu kita ambil dari pandemi ini, dengan semua tragedi dan kerugian, adalah kita perlu bertindak bersama. Kita perlu menghormati mereka yang hilang dengan menjadi lebih baik dalam apa yang kita lakukan setiap hari,” kata Ryan, menambahkan.

Kemudian Ilmuwan WHO bernama Dr Soumya Swaminathan juga menyebut jika tindakan vaksinasi tidak berarti protokol kesehatan tidak diindahkan.

“Keberadaan vaksin, bahkan dengan kemanjuran tinggi, bukanlah jaminan untuk memberantas atau memberantas penyakit menular. Itu adalah standar yang sangat tinggi untuk kami lewati," katanya, melanjutkan.

Baca Juga: Digadang-gadang Dapat Honor Tertinggi, Sule Ungkap Alasan Hengkang dari OVJ Karena Tak Diperlukan Lagi

Tak hanya itu, Ryan juga memperingatkan jika pandemi berikutnya mungkin akan lebih parah daripada Covid-19.

"Jadi saya pikir kita perlu berasumsi bahwa orang yang telah divaksinasi juga perlu melakukan tindakan pencegahan yang sama," katanya.

Terkahir, Tedros Adhanom Ghebreyesus selaku Direktur Jenderal WHO menyebut akhir tahun 2020 lalu menjadi waktu bagi manusia untuk merefleksikan jumlah korban akibat pandemi virus Covid-19.

Baca Juga: Viral Video Warga Maumere Berkerumun Sambut Jokowi, Istana: Presiden Ingatkan Warga Taati Prokes

Selanjutnya, kemajuan yang dicapai manusia sehingga menjadi tantangan baru di tahun 2021 ini.*** (Indah Permata Hati/RingtimesBanyuwangi.Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Ringtimes Banyuwangi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x