Pada penyerangan tersebut, sebanyak 27 pelajar, tiga staf, dan 12 anggota keluarga diculik oleh geng bersenjata itu.
Dalam peristiwa penyerangan ini, dilaporkan terdapat seorang siswa yang meninggal dunia akibat aksi geng bersenjata tersebut.
Menurut sumber dari pihak pemerintahan, disebutkan bahwa para siswa korban penculikan tersebut berusia 15-18 tahun. Terkait pembebasan pelajar ini, juga dijelaskan langsung oleh Gubernur Abubakar Sani Bello, dalam sebuah cuitan.
"Para pelajar serta staf dan keluarga Sekolah Negeri Kagara yang diculik telah bebas dan diterima oleh pemerintah Negara Bagian Niger," ujar Abubakar.
Diketahui hingga kini, penculikan terhadap pelajar kerap kali terjadi di negara tersebut. Sebelumnya, kelompok bersenjata juga melakukan penyerangan terhadap sebuah sekolah di Negara Bagian Zamfara.
Peristiwa tersebut terjadi, hanya berselang satu hari usai pembebasan 27 pelajar remaja laki-laki di Negara Bagian Niger.
Dari peristiwa penyerangan ini, disebutkan kelompok bersenjata itu telah menculik 317 pelajar perempuan dari sekolah tersebut.
Pada Desember 2020 lalu, hampir sebanyak 350 pelajar laki-laki diculik oleh kemlompok bersenjata saat melakukan penyerangan terhadap sebuah sekolah yang berada di Negara Bagian Katsina.