Aksi Penculikan di Nigeria Kian Marak Bahkan Jadi Industri, PBB Tuntut Pembebasan Segera

- 14 Maret 2021, 14:34 WIB
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres.*
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres.* /ANTARAREUTERS/Eduardo Munoz/aa. (REUTERS/EDUARDO MUNOZ)

PR BEKASI - Kasus penculikan massal mahasiswa baru di Nigeria menuai respons beragam. Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB António Guterres mengutuk keras kasus kriminal tersebut.

Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari UN News, Antonio Guterres menyebut adanya sekitar 30 siswa perempuan dan laki-laki beserta staf sekolah yang dilaporkan telah diculik.

Penculikan dilakukan oleh orang-orang bersenjata dari Sekolah Tinggi Mekanisasi Kehutanan Federal yang berada tepat di luar kota Kaduna, Igabi, Nigeria.

Penculikan tersebut menandai setidaknya kasus keempat penculikan siswa Nigeria sejak Desember 2020.

Baca Juga: Pelaku Pencemaran Nama Baik Ayu Ting Ting Minta Maaf, Umi Kalsum Cabut Laporan dan Akan Tagih Janji Haters

Baca Juga: Kubu AHY Gandeng Bambang Widjojanto, Ruhut Sitompul Yakini Moeldoko yang Akan Disahkan

Baca Juga: Sebut Moeldoko Telah Tertipu KLB Abal-abal, Taufik Rendusara: Tak Perlu Dipecat Jokowi, Minta Maaflah Pada AHY 

Menurut laporan, beberapa siswa telah diselamatkan oleh pasukan keamanan Nigeria.

Sekjen António Guterres pun menyerukan, "pembebasan segera dan tanpa syarat para siswa yang masih berada di lokasi penyekapan," ujar Stéphane Dujarric.

Di sisi lain, Guterres mengatakan bahwa sekolah harus tetap menjadi tempat yang aman bagi anak-anak untuk belajar tanpa takut baik dari kekerasan atau penculikan serta serangan lain terhadap mereka.

Stéphane Dujarric, juru bicara Sekjen PBB, juga menambahkan, “Serangan terhadap sekolah dan fasilitas pendidikan lainnya merupakan pelanggaran berat terhadap hak anak dan hak asasi manusia secara lebih luas.”

Dengan adanya kasus penculikan yang melanda nigeria tersebut, PBB mendesak pihak berwenang untuk menjaga sekolah dan memastikan para siswa aman dari adanya penculikan

Baca Juga: Vicky Prasetyo dan Kalina Ocktaranny Akhirnya Menikah, Anak Vicky Sampaikan Sebuah Pesan 

"Mendesak pihak berwenang untuk menjaga sekolah dan memastikan hak atas pendidikan di lingkungan yang aman", ujar António Guterres

Sebelumnya, tepatnya pekan lalu beberapa kasus penculikan terjadi. Namun 279 siswi telah dibebaskan setelah sempat diculik di Jangebe, di negara bagian Zamfara, Nigeria barat laut.

Di beberapa minggu sebelumnya, lusinan anak dan staf diculik dari sebuah sekolah asrama dan bulan Desember sebelumbya, lebih dari 300 anak laki-laki juga diculik.

Di Nigeria, kasus penculikan terus berkembang hingga menjadu sebuah industri baru, terutama di wilayah Nigeria utara.

Presiden Nigeria Muhammadu Buhari mengatakan akan berjanji untuk bekerja keras mengakhiri aksi penculikan terhadap siswa di sekolah.

Baca Juga: Disuntik Vaksin AstraZeneca, 3 Nakes Norwegia Ini Malah Alami Gejala Tak Biasa 

Kasus serupa pernah terjadi di tahun 2014 ketika serangan kelompok ekstremis Boko Haram terjadi di sekolah menengah Chibok, di negara bagian Borno memicu protes internasional dan memicu kampanye dengan tagar #BringBackOurGirls.

Dari 276 gadis yang diambil saat itu, lebih dari 100 dilaporkan masih hilang hampir tujuh tahun kemudian.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: UN News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x