PR BEKASI – Sebuah surat kabar di Inggris The Mail on Sunday mengungkap keterkaitan Covid-19 dengan penelitian virus kelelawar yang dilakukan oleh ilmuwan China dengan Militer di negeri itu.
Para ilmuwan yang mempelajari penyakit kelelawar di laboratorium berkeamanan ketat di Wuhan China telah terlibat dalam proyek besar-besaran untuk menyelidiki virus hewan bersama pejabat militer terkemuka. Meskipun mereka menyangkal adanya kaitan semacam itu.
Dokumen yang diperoleh oleh The Mail on Sunday mengungkapkan bahwa skema nasional diarahkan oleh badan negara terkemuka, diluncurkan sembilan tahun lalu untuk menemukan virus baru dan mendeteksi 'materi gelap' biologi yang terlibat dalam penyebaran penyakit.
Seorang ilmuwan China terkemuka, yang menerbitkan urutan genetik pertama virus Covid-19 pada Januari tahun lalu, menemukan 143 penyakit baru dalam tiga tahun pertama proyek saja.
Fakta bahwa proyek deteksi virus semacam itu dipimpin oleh ilmuwan sipil dan militer tampaknya mengonfirmasi klaim dari Amerika Serikat dan Donald Trump yang menuduh kolaborasi antara Institut Virologi Wuhan (WIV) dan angkatan bersenjata negara tersebut.
Lima pemimpin tim skema tersebut termasuk Shi Zhengli, ahli virus WIV yang dijuluki 'Wanita Kelelawar' karena perjalanannya untuk menemukan sampel di gua-gua, dan Cao Wuchun, seorang perwira militer senior dan penasihat pemerintah di bidang bioterorisme.
Baca Juga: Ribuan Burung Kakatua Putih Invasi Kota di Australia, Bulu-bulu dan Kotoran Berserakan di Mana-mana
Namun Prof Shi membantah tuduhan dari AS bulan lalu, ia menuturkan bahwa info tersebut salah