Human Rights Watch menganggap aturan yang pertama secara khusus mengancam penjara bagi mereka yang melanggar larangan perjalanan tersebut sebagai keterlaluan.
"Pemerintah harus mencari cara untuk dengan aman mengkarantina warga Australia yang kembali dari India, daripada memfokuskan upaya mereka pada hukuman penjara dan hukuman berat," kata Direktur Human Rights Watch Australia Elaine Pearson.
Baca Juga: Adly Fairuz Tidak Terima Difitnah Aniaya sang Istri oleh Ibu Mertua, Polisi Berharap Mediasi
Pada hari Jumat, kasus harian di India naik menjadi 385.000, angka ini merupakan rekor global baru, dengan hampir 3.500 kematian, menurut data resmi yang dicurigai banyak ahli kurang dari jumlah sebenarnya.
Perdana Menteri Scott Morrison menolak seruan menyewa penerbangan untuk mengembalikan ribuan warga, termasuk pemain kriket terkenal, yang berada di India.
Australia menutup perbatasan untuk sebagian besar non-warga negara pada Maret 2020, dan mereka yang diizinkan bepergian harus dikarantina 14 hari di hotel.
Negara berpenduduk 25 juta tersebut hingga kini sudah mencatat kurang dari 30.000 kasus sejak pandemi dimulai dan 910 kematian.***