Demi Palestina, Erdogan Telepon dan Ajak Vladimir Putin Beri Pelajaran untuk Israel

- 13 Mei 2021, 20:02 WIB
Presiden Turki Erdogan (kiri) bersama Presiden Rusia Putin (kanan).
Presiden Turki Erdogan (kiri) bersama Presiden Rusia Putin (kanan). /AA

Hal itu dilakukan setelah bertahun-tahun perselisihan tentang pendudukan Tel Aviv di Tepi Barat dan perlakuannya terhadap Palestina.

Turki, yang pada 1949 menjadi negara mayoritas Muslim pertama yang mengakui Israel, pertama kali memutuskan hubungan dengan Israel pada 2010.

Hal itu terjadi setelah 10 aktivis Turki pro-Palestina dibunuh oleh pasukan komando Israel yang menaiki kapal milik Turki, Mavi Marmara.

Baca Juga: Lontarkan Serangan ke Emmanuel Macron, Jerman Tuduh Erdogan dan Turki Dukung Aksi Terorisme di Eropa 

Tragedi Mavi Marmara merupakan bagian dari armada yang mencoba mengirimkan bantuan untuk mematahkan blokade maritim Israel selama setahun di Gaza.

Diketahui blokade Israel di Jalur Gaza yang diduduki telah berlangsung sejak Juni 2007, ketika Israel memberlakukan blokade darat, laut, dan udara di daerah tersebut.

Turki dan Israel kemudian memperbaiki hubungannya pada 2016, tetapi hubungan memburuk lagi pada 2018.

Pada Mei tahun itu, Ankara menarik utusannya karena serangan mematikan terhadap warga Palestina di Jalur Gaza.

Baca Juga: Jalin Kerjasama dengan Elon Musk, Erdogan Akan Kirim Astronaut Turki ke Bulan Tahun 2023 

Saat itu warga Palestina terkepung ketika memprotes keputusan Presiden AS Donald Trump untuk memindahkan kedutaan Amerika Serikat dari Tel Aviv ke Yerusalem.

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x