Tanggapi Serangan Udara Israel ke Jalur Gaza, Joe Biden: Israel Belum Bereaksi Berlebihan

- 14 Mei 2021, 18:37 WIB
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden sebut Israel belum bereaksi berlebihan seiring tanggapi serangan udara Israel ke Jalur Gaza, Palestina.
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden sebut Israel belum bereaksi berlebihan seiring tanggapi serangan udara Israel ke Jalur Gaza, Palestina. /REUTERS/Jonathan Ernst


PR BEKASI – Militer Israel terus melakukan serangan udara secara membabi buta ke Jalur Gaza, Palestina menyusul serangan roket yang dilakukan oleh Hamas sebagai balasan penyerangan Masjid Al-Aqsa beberapa waktu lalu.

Namun, Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden punya tanggapan yang berbeda terhadap sikap keji Israel tersebut.

Dirinya mengatakan, Israel belum bereaksi berlebihan dalam menanggapi tembakan roket dari Jalur Gaza.

Hal tersebut dikatakan oleh Joe Biden di Gedung Putih, Kamis, 13 Mei 2021 dimana kekerasan yang dilakukan Israel terus meningkat.

Baca Juga: Joe Biden Tolak Keputusan Bersama PBB soal Israel-Palestina, Prabowo Merasa Tak Kaget

"Salah satu hal yang saya lihat sejauh ini adalah tidak adanya reaksi berlebihan yang signifikan," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Middle East Monitor.

Menurut Joe Biden, saat ini Israel sedang mencari cara agar Hamas berhenti menembakan roket ke wilayah yang diakui oleh Israel.

"Bagaimana mereka sampai pada titik di mana ada pengurangan serangan yang signifikan, terutama serangan roket yang ditembakkan tanpa pandang bulu ke pusat-pusat populasi," katanya.

Serangan udara Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza menewaskan sebanyak 15 lebih warga Palestina pada hari raya Idul Fitri kemarin.

Baca Juga: CDC Minta Tak Lagi Pakai Masker jika Sudah Divaksinasi, Joe Biden: Hari Ini adalah Hari yang Luar Biasa

“Serangan tersebut meningkatkan jumlah kematian menjadi 87,” menurut Kementerian Kesehatan Palestina.

Kementerian Kesehatan Palestina menambahkan, korban tewas termasuk 18 anak-anak dan delapan wanita, sementara 530 orang terluka.

Daerah pemukiman telah menjadi sasaran serangan udara Israel di daerah kantung pantai yang padat penduduk, dan sedikitnya tiga bangunan bertingkat telah diratakan.

Sampai saat ini, tujuh orang Israel telah tewas dalam kekerasan baru-baru ini, enam dalam serangan roket di samping seorang tentara yang tewas ketika sebuah peluru kendali anti-tank menghantam jipnya.

Baca Juga: Joe Biden Percaya Diri akan Bertemu Vladimir Putin, Kremlin: Belum Ada Kesepakatan Itu

Ketegangan meningkat di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur yang diduduki sejak pekan lalu ketika pengadilan Israel memerintahkan pengusiran keluarga Palestina dari daerah mayoritas Palestina.

Mahkamah Agung Israel kemudian menunda sidang banding terhadap kasus tersebut yang diajukan oleh warga Palestina.

Warga Palestina yang memprotes solidaritas dengan penduduk di lingkungan itu telah menjadi sasaran pasukan Israel dan kelompok pemukim Yahudi sayap kanan.

Israel menduduki Yerusalem Timur selama perang Arab-Israel tahun 1967 dan mencaplok seluruh kota pada tahun 1980, suatu tindakan yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.

Saat ini, Israel telah mencaplok hampir 90 persen wilayah milik Palestina yang hanya menyisakan Jalur Gaza dan beberapa wilayah kantung kecil di Tepi Barat.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Middle East Monitor


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah