Militer Israel Dituding Sengaja Tipu Media Internasional untuk Kelabui Pasukan Hamas

- 16 Mei 2021, 09:02 WIB
Warga Palestina memeriksa rumah mereka yang hancur setelah serangan udara Israel semalam di kota Beit Hanoun di Jalur Gaza utara pada hari Jumat, 14 Mei 2021.
Warga Palestina memeriksa rumah mereka yang hancur setelah serangan udara Israel semalam di kota Beit Hanoun di Jalur Gaza utara pada hari Jumat, 14 Mei 2021. /Khalil Hamra/Associated Press

PR BEKASI - Militer Israel dituding telah sengaja menipu media Internasional dengan tujuan untuk menjebak para pejuang Hamas dalam terowongan-terowongan di Gaza, Palestina.

Pada Jumat dini hari, angkatan bersenjata Israel (IDF) mengumumkan bahwa pihaknya telah mengerahkan pasukan udara dan darat untuk menyerang pasukan Hamas di jalur Gaza.

"Pasukan angkatan udara dan darat Israel saat ini sedang menyerang Jalur Gaza," demikian pernyataan media yang disebar IDF dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari LA Times, Minggu, 16 Mei 2021.

Baca Juga: UAS Serukan Boikot Produk Israel: Jika Beli, Sama Saja Menyumbang Peluru untuk Menyobek Jantung Saudara Kita

Pernyataan itu kemudian memicu spekulasi bahwa pasukan Israel sudah melancarkan serangan darat - skenario yang selama ini ditakuti dan diyakini akan memicu jatuhnya korban lebih banyak dalam bentrokan bersenjata yang sudah berlangsung lebih dari sepekan.

Namun beberapa jam kemudian, IDF mengeluarkan 'klarifikasi'. Pihaknya menyampaikan bahwa tidak ada pasukan yang menginvasi di Jalur Gaza.

Akan tetapi sudah terlambat, sejumlah media besar Internasional, termasuk Wall Street Journal (SJW) sudah melaporkan bahwa serangan darat oleh militer Israel sedang berlangsung di Gaza.

Baca Juga: Israel Gempur Jalur Gaza, Korban Jiwa Warga Palestina Melonjak

Koresponden WSJ, Felicia Schwartz mengatakan, dirinya melaporkan berita tentang serangan darat itu setelah menerima konfirmasi yang disapaikan langsung oleh Letnan Kolones Jonathan Conricus, juru bicara resmi militer Israel.

"Conricus mengatakan langsung kepada saya bahwa, 'Ada operasi darat di Gaza'." kata Schwartz dalam pernyataannya yang diunggah di Twitter.

Namun Conricus sendiri menarik pernyataannya ke Schwartz dua jam kemudian dan mengubah keterangan dengan mengatakan tidak ada operasi darat di Gaza. Ia berkilah bahwa ada miskomunikasi internal terkait kesalahan siaran pers tersebut.

Baca Juga: Chelsea Pasrah Gelar Juara FA Cup Direnggut Leicester, Tuchel: Kami Lagi Apes

"Hal-hal seperti ini bisa terjadi di tengah operasi yang kompleks," kata Conricus.

Sementara itu koresponden militer veteran Or Heller, seperti dikutip dari AP, mengatakan media telah digunakan sebagai bagian tipu muslihat untuk memikat Hamas dalam perangkap mematikan yang mungkin telah menewaskan banyak orang.

"Mereka tidak berbohong. Itu sebuah manipulasi. Itu cerdas dan berhasil," kata Or Heller dalam siaran Channel 13 TV Israel.

Baca Juga: Joe Biden Telepon Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Minta Hamas Akhiri Serangan Roket ke Israel

Israel, menurut Or Heller, menggunakan kabar invasi untuk memancing Hamas bergerak ke arah terowongan.

Rencana Israel ini disebut bermula pada Kamis, 13 Mei 2021 pagi ketika pasukan dan tank tambahan diarahkan ke perbatasan. Sementara itu Palestina menembakkan rentetan roket. Korban tewas di hari keempat konflik pun meningkat jadi lebih dari 100 orang.

Saat itu juru bicara militer menyebut akan terus mempersiapkan diri dengan berbagai skenario. "Salah satu skenario" serangan ini termasuk invasi darat.

Baca Juga: Gaza Palestina Luluh Lantak Diserang Israel, Puan Maharani: Kami Mengecam!

Lalu pada Kamis malam, Israel mulai menyiapkan pasukan di perbatasan yang dinilai sebagai persiapan akhir invasi ke Gaza. Pada Jumat dini hari, keluarlah siaran pers - dalam bahasa Ibrani dan Arab - bahwa Israel mulai melakukan serangan darat ke Gaza.

Pengumuman IDF itu membuat para pejuang Hamas mempersiapkan pertahanan mereka, bersembunyi di dalam jejaring terowongan yang dikenal sebagai Metro, di bawah kota Gaza.

Tak lama, 160 unit pesawat tempur Israel melancarkan operasi pengeboman terowongan selama 40 menit tanpa henti.

Baca Juga: Siap-siap, Warga yang Baru Pulang Mudik Akan Dilakukan 3 T Antisipasi Lonjakan Covid-19

"Yang kita saksikan malam tadi adalah operasi canggih yang melibatkan media," kata Heller.

Or Heller menyatakan Israel tidak mungkin mengirim pasukan melintasi garis musuh pada tahap ini. Sehingga, ia bersama beberapa koresponden militer lainnya meyakinkan publik tidak ada operasi darat di Jalur Gaza.

"Apa yang kami lihat adalah operasi yang sangat canggih dan memiliki aspek media di dalamnya," kata Or Heller.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: AP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah