"Adapun korban jiwa tidak ada, karena memang sudah diberikan peringatan. Meskipun peringatan itu hanya untuk mengevakuasi para pegawai atau awak media, tidak untuk mengevakuasi peralatan dan fasilitas yang ada di dalam gedung," kata Muhammad Husein.
"Jadi gedung-gedung itu hancur lebur berserta isinya dan peralatan media yang ada di dalamnya," sambungnya.
Muhammad Husein pun membenarkan bahwa saat ini Israel tengah berupaya menutup akses media terhadap apa yang terjadi di Palestina.
"Iya, itu (menutup akses media) yang sedang diusahakan oleh zionis di Israel, bahkan tadi malam, serangan sudah semakin meluas. Israel menarget fasilitas dan infrastruktur, di antaranya jaringan air, jaringat listrik, dan jaringan internet," kata Muhammad Husein.
Muhammad Husein juga membenarkan pernyataan beberapa analis lokal bahwa saat ini, Israel tengah berusaha membungkam media agar tak menayangkan aksi pembantaian yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina.
"Seperti yang dikatakan beberapa analis lokal, Israel berusaha untuk membungkam media, agar tidak menayangkan aksi pembantaian yang dia lakukan terhadap warga Gaza," ujar Muhammad Husein.
Lebih lanjut, Muhammad Husein mengungkapkan bahwa tadi malam merupakan malam terparah dan terpanas di Gaza selama satu pekan terakhir ini.
"Selama satu pekan terakhir, malam ini adalah malam terpanas dan terparah yang kita rasakan. Perlu diketahui, ini saya tidak tidur semalaman, karena dentuman bom-bom sangat keras, tidak jauh dari tempat saya tinggal," kata Muhammad Husein.