Gencatan Senjata Israel-Palestina, Siapa yang Menang?

- 21 Mei 2021, 14:19 WIB
Warga Gaza rayakan gencatan senjata sebagai kemenangan Palestina.
Warga Gaza rayakan gencatan senjata sebagai kemenangan Palestina. /Reuters/Mohammed Salem

PR BEKASI - Militer Israel dan kelompok militan Hamas mulai gencatan senjata pada Jumat pagi, 21 Mei 2021.

Diketahui, gencatan senjata antara keduanya mulai berlaku sejak Jumat dini hari waktu setempat.

Pemberlakuan gencatan senjata ini mengakhir 11 Hari pertempuran antara Israel dan Palestina yang telah menwaskan lebih dari 240 orang, sebagian besar merupakan warga Palestina.

Keputusan untuk menyetujui gencatan senjata itu dibenarkan oleh Kabinet Israel yang mulai berlaku hari Jumat, 21 Mei 2021, pukul 02.00 dini hari waktu setempat.

Baca Juga: Anggota Parlemen Irlandia Dukung Palestina, Ajukan Mosi Usir Duta Besar Israel

Hasil dari gencatan senjata ini ternyata menyebabkan klaim kemenangan dari kedua belah pihak, Israel dan Palestina.

Pasalnya, di Gaza penduduk merayakan gencatan senjata ini dengan beramai turun ke jalan sambil membunyikan klakson kendaraan dan mengibarkan bendera Palestina.

Situasi serupa pun terjadi pada wilayah Palestina lainnya di Tepi Barat, seperti yang dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari AFP.

Sedangkan Israel dalam pernyataannya mengatakan, kampanye udaranya merupakan pencapaian "yang belum pernah terjadi" di Gaza.

Baca Juga: Jadi Aktor Penting Gencatan Senjata Israel-Hamas, Presiden Mesir Beberkan Peran Joe Biden

Israel ingin memborbardir Wilayah Gaza yang sudah mereka blokade sejak tahun 2007 atau sejak dipimpin Hamas.

"Pimpinan politik menekankan bahwa kenyataan di lapangan lah yang akan menentukan masa depan operasi tersebut," lanjut pemerintah Israel.

Kabinet Israel sebelumnya menyebutkan, bahwa pernyataan yang dikeluarkan mengenai gencatan senjata itu diusulkan oleh Mesir dan akan berlaku secara "mutual dan tanpa syarat".

Baca Juga: Hendropriyono Sebut Konflik Israel-Palestina Bukan Urusan Indonesia, Arief Munandar: Mengingkari Konstitusi!

Presiden Mesir mengatakan, ia akan mengirim delegasi yang akan memantau penerapan gencatan senjata di lapangan.

Pejabat Hamas Osama Hamdan, dalam wawancara dengan kantor Associated Press mengatakan, gencatan senjata dimulai pada Jumat pukul 02.00 dini hari.

Osama mengatakan, perundingan gencatan senjata ini melibatkan Mesir dan Qatar.

Baca Juga: Hamas Sampaikan Tuntutan pada Kesepakatan Gencatan Senjata, Tak Segan Tarik Pelatuk Senjata untuk Hentikan Isr

Namun ia juga mengatakan, Hamas sampai saat ini tidak kekurangan rudal.

Osama Hamdan mengatakan, serangan terhadap Israel sebenarnya bisa berlanjut hingga beberapa bulan mendatang.

Gencatan senjata dicapai setelah aksi kekerasan dan bombardir militer Israel terhadap Gaza dalam 11 hari terakhir, sementara kelompok Hamas menembakkan roket-roket ke wilayah Israel.

Dalam perkembangan terkait, sekjen PBB Antonio Guterres mengatakan pihak-pihak yang bertikai terikat dengan hukum internasional.

Baca Juga: Kirim 'Rudal Jin' untuk Bantu Palestina, 30 Dukun Santet se-Indonesia Klaim Mampu Hancurkan Rudal Israel

"Bahkan perang sekali pun punya aturan. Pertama dan yang paling utama, warga sipil harus dilindungi," kata Guterres dalam pidato di Majelis Umum PBB, di New York, hari Kamis, 20 Mei 2021

"Serangan semena-mena, serangan terhadap warga sipil, terhadap rumah milik warga sipil adalah pelanggaran hukum perang" katanya

"Demikian juga dengan serangan terhadap sasaran-sasaran militer yang menyebabkan hilangnya banyak nyawa warga dan luka terhadap warga sipil" ucap Antonio Guterres.

"Tidak ada justifikasi, apakah itu dengan alasan membalas tindak terorisme atau membela diri ... pihak-pihak yang berkonflik terikat dengan hukum kemanusiaan internasional," pungkasnya.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: AFP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x