Warga Palestina Tak Punya Tempat Tinggal usai Serangan Israel, UNRWA PBB Siap Bantu Perbaiki Rumah yang Rusak

- 22 Mei 2021, 15:16 WIB
Seorang wanita Palestina kehilangan rumahnya pasca serangan Israel.
Seorang wanita Palestina kehilangan rumahnya pasca serangan Israel. /Reuters/Mohammed Salem

PR BEKASI - Israel dan Hamas telah menyetujui gencatan senjata untuk mengakhiri serangan di Gaza, Palestina.

Kendati gencatan senjata telah disepakati, terdapat sejumlah kerusakan yang perlu diberbaiki akibat serangan bertubi-tubi Israel sejak 10 Mei 2021.

Termasuk gedung-gedung yang hancur akibat pemboman dan beberapa dari pengungsi yang sekarang sudah tidak mempunyai tempat tinggal.

Baca Juga: Mahmoud Abbas Apresiasi Dukungan Raja Salman untuk Palestina, Ajak Semua Pihak Beri Tekanan pada Israel

Oleh karena itu, pada Jumat, badan PBB untuk pengungsi Palestina mengatakan bahwa prioritasnya setelah gencatan senjata antara Israel dan Hamas adalah mengidentifikasi dan membantu mereka yang kehilangan tempat tinggal di Gaza.

Matthias Schmale selaku kepala UNRWA di Gaza, mengatakan akan memulai dengan menilai kerusakan fisik pada infrastruktur.

Diketahui, UNRWA adalah adalah badan PBB yang mendukung bantuan dan pengembangan manusia bagi pengungsi Palestina sejak didirikan 70 tahun lalu.

Baca Juga: Soroti Kejahatan Israel di Palestina, Presiden Afrika Selatan: Teringat Sejarah Buruk Kami Sendiri, Apartheid

Selain itu UNRWA juga merupakan satu-satunya badan PBB yang ditujukan untuk membantu pengungsi dari satu daerah atau konflik tertentu dan terpisah dari UNHCR.

Schmale juga menyuarakan perasaan lega yang luar biasa bahwa gencatan senjata telah tercapai.

"Saya yakin setelah berada di sini selama tiga setengah tahun bahwa kami akan kembali berperang jika penyebab yang mendasarinya tidak ditangani," katanya Schmale kepada wartawan di Jenewa melalui tautan video, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com melalui Arab News pada Sabtu, 22 Mei 2021.

Baca Juga: Demonstran Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di New York, Seorang Pria Yahudi Diamuk Massa

Schmale menambahkan bahwa UNRWA di Gaza sedang bergerak dari mode tanggap darurat ke pemulihan awal, dengan menyebutkan tiga prioritas.

Prioritas pertama  adalah untuk mengidentifikasi dan mendukung mereka yang sekarang menjadi tunawisma.

“Dalam semalam, sebagian besar dari 66 ribu orang yang mengungsi di 59 sekolah kami telah pulang. Hanya tinggal beberapa ratus lagi. Mereka kemungkinan besar adalah orang-orang yang kehilangan rumah," katanya.

Baca Juga: Joe Biden Masih Setia Dukung Israel, Benjamin Netanyahu Diyakininya Tak Akan Langgar Janji

Kemudian untuk prioritas kedua adalah memulai penilaian kerusakan yang serius, dan untuk prioritas ketiga adalah menyadari bahwa ini adalah populasi yang ketakutan dan trauma.

“Kita tidak bisa hanya melihat ini sebagai pembangunan fisik. Kami perlu membangun kembali kehidupan, atau membantu membangun kembali kehidupan,” kata direktur bantuan.

Belum diketahui biaya yang akan dikeluarkan mengenai pemulihan dan rehabilitasi di Gaza.  

Sedangkan terkait situasi Covid-19 di wilayah tersebut, ia mencatat bahwa gelombang kedua virus di sana sudah mulai berkurang sebelum konflik terjadi.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Arab News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x