Network
PR BEKASI - Pemerintah Kerajaan Arab Saudi memutuskan akan membuka pelaksanaan ibadah haji tahun 2021 dengan kuota terbatas yang hanya 60.000 jemaah.
Kebijakan ini juga bakal diiringi dengan ketatnya penerapan protokol kesehatan bagi jamaah.
Mengingat pandemi Covid-19 yang sampai saat ini terus mewabah di berbagai negara di dunia.
Baca Juga: Sebut Yahudi Kepala Batu dari Nenek Moyangnya, Yahya Waloni: Mereka Seolah-olah Bangsa Pilihan Tuhan
Untuk keamanan dan kesehatan para jemaah, pembatasan jumlah jemaah juga akan diberlakukan seperti musim haji tahun 2020.
Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari situs Haramaininfo, pada tahun ini pemerintah Saudi hanya mengizinkan 60.000 jemaah untuk menunaikan ibadah haji pada bulan Dzulhijjah 1442 H.
60.000 jamaah haji tersebut sudah termasuk alokasi jemaah dari luar Arab Saudi yang pada tahun lalu tidak diberikan.
Baca Juga: Alhamdulillah, Arab Saudi Resmi Terbitkan Ketentuan Ibadah Haji 1442 Hijriyah
Kuota 60.000 jemaah haji tersebut terdiri dari 15.000 jamaah dari Arab Saudi dan 45 ribu dari luar Kerajaan Arab Saudi.
"Hanya total 60.000 jamaah dari semua negara melaksanakan ritual haji pada tahun ini 2021/1442. 45.000 jamaah dari luar Arab Saudi akan dialokasikan dan 15.000 dari dalam Arab Saudi,” tulis Haramain dalam bahasa Inggris, Minggu, 23 Maret 2021.
Berdasarkan Haramaininfo yang merupakan situs informasi seputar Masjidil Haram dan berafiliasi dengan General Presidency of the Grand Mosque (GPH) ini, semua dokumen terkait dengan informasi hal ini juga sudah dirilis.
Terkait dengan persiapan haji tahun 2021 di Indonesia sendiri, Plt Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Khoirizi mengatakan pihaknya terus mengikuti perkembangan informasi dari Pemerintah Arab Saudi.
Kementerian Agama RI berkoordinasi dengan Dubes Arab Saudi dan Konjen RI di Jeddah terkait tidak lanjut dari update informasi haji.
Pihaknya telah menyiapkan skema dalam beberapa skenario, mulai dari pembatasan kuota 50 persen, 30 persen, 25 persen, bahkan hingga 5 persen.
Jamaah haji Indonesia juga sudah mulai mengikuti program vaksinasi yang dilakukan Kementerian Kesehatan.***
