Serangan di Gaza Diprotes, Israel Gencarkan Penangkapan Massal Warga Palestina

- 25 Mei 2021, 16:00 WIB
Warga Palestina di Israel mengecam penangkapan massal.
Warga Palestina di Israel mengecam penangkapan massal. /Reuters/Ammar Awad

PR BEKASI - Meskipun gencatan senjata telah disetujui konflik antara warga Israel dan Palestina masih belum berhenti.

Hal itu dikarenakan polisi Israel melakukan penangkapan massal yang menargetkan warga Palestina sedang berunjuk rasa mendukung kawasan Sheikh Jarrah, Masjid Al-Aqsa dan Gaza.

Tidak hanya itu, polisi Israel juga mengumumkan bahwa mereka akan menangkap ratusan warga Palestina di Israel selama beberapa hari mendatang.

Baca Juga: Viral! Pria Ini Dipuji karena Berani Usir Polisi yang Bubarkan Aksi Bela Palestina di Masjid Raya Kisaran

Karena atas partisipasi mereka dalam aksi unjuk rasa baru-baru ini untuk mendukung warga Palestina di Yerusalem Timur dan Jalur Gaza yang terkepung.

Gelombang penangkapan massal akan terjadi sebagai bagian dari apa yang disebut polisi mengenai hukum dan ketertiban operasi.

Hal Ini dimaksudkan untuk menghukum mereka yang telah mengambil bagian dalam demonstrasi yang menentang kekerasan pemukim, penumpasan pasukan Israel di kompleks Masjid Al-Aqsa, dan kampanye pengeboman 11 hari militer di Gaza, yang menewaskan 248 orang.

Baca Juga: Melly Goeslaw Menangis Teringat Anak-anak Palestina: Mereka Dilahirkan untuk Hidup, Bukan untuk Dibunuh

Dalam sebuah pernyataan pada Minggu malam, polisi Israel mengatakan sekitar 1.550 orang telah ditangkap sejak 9 Mei 2021, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com melalui Al Jazeera, Selasa, 25 Mei 2021.

Kemudian kampanye tersebut juga merupakan kelanjutan yang bertujuan untuk menuntut para demonstran yang selama dua minggu terakhir ini turun ke jalan di kota-kota besar dan kecil di seluruh Israel.

Ribuan pasukan keamanan dari semua unit akan dikerahkan untuk melakukan penggerebekan di kota-kota yang sebagian besar dihuni oleh warga Palestina di Israel, yang merupakan sekitar 20 persen dari populasi negara itu.

Baca Juga: Fakta Konflik Israel-Palestina, Haikal Hassan: Awalnya Bilang Masih Kerabat, Tapi Lama-lama Kurang Ajar

Kendati demikian, pernyataan itu tidak mengatakan bahwa kampanye itu akan menargetkan pemukim Yahudi yang telah menyerang warga Palestina dan rumah mereka, seperti yang didokumentasikan dalam video dan gambar yang dibagikan secara luas di media sosial.

Polisi yang termasuk penjaga perbatasan dan brigade cadangan akan menggeledah rumah dan melakukan investigasi sampai dakwaan diajukan dan hukuman penjara dijatuhkan.

Hassan Jabareen selaku direktur jenderal Pusat Hukum untuk Hak Minoritas Arab di Israel, menyatakan bahwa kampanye itu sebagai perang melawan demonstran Palestina, aktivis politik, dan anak di bawah umur.

Baca Juga: Serikat Jurnalis Palestina Sebut Serangan Israel terhadap 30 Media di Gaza Adalah Pembantaian

"Operasi penangkapan besar-besaran adalah perang militerisasi terhadap warga Palestina di Israel," kata Jabareen kepada Al Jazeera.

Dia juga mengatakan bahwa hal tersebut untuk mendesak tanggapan cepat dari semua gerakan politik Palestina, partai, dan dari Komite Tindak Lanjut Tinggi untuk warga Arab di Israel.

Sedangkan tujuan dari penangkapan tersebut adalah untuk mengintimidasi dan membalas dendam pada warga Palestina di Israel.

Kemudian Jabareen juga menambahkan bahwa hal itu untuk menyelesaikan masalah polisi Israel dengan warga Palestina, serta untuk posisi dan aktivitas politik mereka.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x