Dianggap Tak Becus dan Anggap Remeh Covid-19, Warga Brasil Tuntut Pemakzulan Presiden Bolsonaro

- 30 Mei 2021, 08:55 WIB
Ilustrasi bendera Brasil.
Ilustrasi bendera Brasil. /Pixabay/gleidiconrodrigues

Baca Juga: Peneliti Sebut Efektivitas Vaksin Sinovac di Brasil Lebih Rendah Dibandingkan Indonesia

"Saya disini mengenangnya," kata Luiz Dantas (18) sambal memegang foto kakeknya yang meninggal karena Covid-19 di umur 75 tahun pada Februari 2021 lalu.

Sampai artikel ini dibuat, pandemi Covid-19 di Brasil telah menewaskan kurang lebih 460.000 orang.

Jumlah korban tewas tersebut merupakan jumlah kematian akibat Covid-19 terbesar kedua setelah Amerika Serikat.

Menurut Luiz Dantas, Jair Bolsonaro telah berulang kali menganggap remeh Covid-19 dan menyebutnya sebagai flu kecil dan melakukan sabotase upaya pencegahan penyebaran seperti menjaga jarak dan penguncian wilayah.

Baca Juga: Tiba-tiba Kecewa, Para Peneliti di Brasil Sebut Efektivitas Vaksin Sinovac Hanya 50,4 Persen

"Pelakunya memiliki nama depan dan nama belakang. Saya menginginkan keadilan," kata remaja tersebut sambal meneteskan air mata.

Irene Grether (69), seorang psikoanalis yang juga mengikuti demonstrasi tersebut mengatakan dua kerabatnya telah meninggal akibat kelambatan pemerintah yang menangani Covid-19.

"Pemerintah ini lebih berbahaya daripada virus," katanya ketika ribuan pengunjuk rasa berkumpul di dekat sebuah patung mengenang pemimpin perlawanan anti-perbudakan Brasil, Zumbi dos Palmares.

Penyelidikan kongres saat ini sedang membedah tanggapan bencana jair Bolsonaro terhadap krisis kesehatan masyarakat dengan pengungkapan yang merusak tentang perilaku pemerintahnya yang disiarkan setiap malam di berita.

Halaman:

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x