Network
PR BEKASI - Kepala Komite Pertahanan Tanah dan Real Estate Silwan, Fakhri Abu Diab, mengatakan bahwa pengusiran warga Palestina akan terus berlanjut guna memberi ruang bagi pemukim Israel di masa depan.
Hal tersebut disampaikannya saat Pengadilan Distrik Yerusalem menunda keputusan banding oleh tujuh keluarga Palestina yang sebelumnya mengajukan gugatan hukum setelah diusir dari rumah mereka di daerah Batan al-Hawa, Silwan.
Tujuh keluarga yang terdiri dari 44 orang ini dipaksa meninggalkan rumahnya sesudah klaim dari pemukim Israel yang menyatakan bahwa wilayah itu sudah ditempati oleh Zionis sejak 1948.
Baca Juga: Dituding Buat Dongeng 'Mirisnya' PT TMI, Connie Rahakundini Diminta Tak Galak pada Prabowo Subianto
"Pengadilan akan menunda keputusan tersebut karena situasi di Yerusalem Timur sangat tegang. Apalagi setelah ada keluarga Palestina yang juga menghadapi pengusiran di Sheikh Jarrah dan penggerebekan ke Masjid Al-Aqsa," kata Fakhri sebagaimana dilansir Pikirarakyat-Bekasi.com dari Al Jazeera, Minggu, 30 Mei 2021.
Meski begitu, Fakhri menegaskan bahwa keputusan tersebut tidak akan mempengaruhi jalannya pengusiran warga Palestina di wilayah tersebut demi kepentingan warga Israel.
Banyaknya aksi pengusiran sepihak sempat membuat kerusuhan dan bentrokan terjadi. Baru-baru ini, warga Palestina yang memprotes pengusiran kelompok mereka, bentrok dengan pasukan keamanan Israel. Akibatnya, banyak yang cedera dan dan ditangkap.
Baca Juga: Benarkah China Donasikan RP213 Triliun untuk Bantu Palestina? Simak Faktanya
Walid Husseini, keponakan mendiang perwakilan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), berpendapat bahwa Palestina tidak akan menyerah terhadap segala bentuk pengusiran.
