Malaysia Terapkan Lockdown Total Mulai 1 Juni, Semua Mal Dilarang Buka

- 31 Mei 2021, 14:03 WIB
Mulai 1 Juni 2021, Malaysia akan memberlakukan lockdown total selama dua minggu setelah mengalami kenaikan kasus covid-19 beberapa waktu ke belakang.
Mulai 1 Juni 2021, Malaysia akan memberlakukan lockdown total selama dua minggu setelah mengalami kenaikan kasus covid-19 beberapa waktu ke belakang. /REUTERS/ Lim Huey Teng

PR BEKASI - Malaysia mulai akan melakukan lockdown total selama dua minggu mendatang sejak 1 Juni sampai 14 Juni 2021.

Salah satu sektor yang terdampak yakni aktivitas di pusat perbelanjaan seperti di mal.

Semua mal di Malaysia nantinya akan ditutup, namun untuk 17 sektor layanan yang penting akan tetap diizinkan untuk beroperasi selama lockdown.

Baca Juga: Ramai Isu Dosis Vaksin Covid-19 AstraZeneca Dikurangi, Pemerintah Malaysia Turun Tangan 

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Channel News Asia, sektor-sektor layanan tersebut termasuk perawatan kesehatan, telekomunikasi dan media, makanan dan minuman serta perbankan.

Pemerintah Malaysia juga memperbolehkan sektor manufaktur seperti manufaktur makanan dan minuman, alat kesehatan, tekstil untuk memproduksi alat pelindung diri serta minyak dan gas untuk beroperasi, namun dengan kapasitas 60 persen.

Dalam jumpa pers, Menteri Senior Keamanan Malaysia, Ismail Sabri Yaakob berharap sektor manufaktur akan mengikuti aturan operasional yang ditetapkan Pemerintah Malaysia selama lockdown.

Baca Juga: Nasib PLRT Tak Digaji Bertahun-tahun, KBRI Kuala Lumpur Peringatakan Agensi Pekerja Swasta Malaysia 

"Kami berharap sektor manufaktur akan mengikuti aturan Pemerintah karena kami telah memberikan syarat bahwa hanya 60 persen yang bisa bekerja," kata Ismail Sabri.

Jika perusahaan melanggar aturan yang ditetapkan, Ismail Sabri meminta para karyawan dapat melaporkan pelanggaran tersebut ke Kementerian Sumber Daya Manusia dan Polisi.

"Saya telah membaca unggahan di media sosial dan menemukan atasan yang memaksa karyawan untuk bekerja di tempat dengan kapasitas melebihi 60 persen," ujarnya.

Ismail Sabri juga mengatakan bahwa pusat perbelanjaan harus ditutup, kecuali supermarket dan tempat yang menjual makanan dan minuman serta kebutuhan-kebutuhan pokok.

Baca Juga: Protes Aturan Lockdown, Warga Perancis Ramai-ramai Kirim Pakaian Dalam ke Kantor Perdana Menteri 

Hanya dua orang dari setiap rumah yang diizinkan keluar untuk membeli kebutuhan pokok atau obat dan alat layanan medis dengan radius terbatas sejauh 10 km.

Kementerian Perdagangan dan Industri Internasional Malaysia mengatakan, sektor manufaktur tetap diperbolehkan beroperasi agar rantai pasokan untuk kebutuhan dasar sampai dengan pelayanan kesehatan tidak terganggu.

"Sektor manufaktur dan jasa terkait manufaktur diizinkan untuk beroperasi supaya rantai pasokan untuk kebutuhan penting serta komponen dan produk jadi tidak terganggu," katanya.

Baca Juga: Malaysia Kembali Terapkan Lockdown Mulai 1 Juni 2021, Kasus Covid-19 Harian Alami Lonjakan Drastis 

Menurut Kementeri Perdagangan, hal itu penting untuk mendukung kelanjutan operasi infrastruktur di garis depan.

Operasi infrastruktur yang dimaksud seperti keamanan, pelayanan kesehatan, informasi, dan komunikasi serta pasokan kebutuhan pokok yang memadai untuk rakyat.

Jumlah kasus covid-19 di Malaysia diketahui terus melonjak dalam beberapa hari terakhir dan telah melewati kasus positif harian Indonesia.

Pada Sabtu 30 Mei 2021 lalu, Malaysia mencatatkan rekor kasus baru sebanyak 9.020 kasus dan 98 orang tewas. Sementara pada Minggu 30 Mei 2021, terdapat 6.999 kasus baru.

Sudah terdapat lebih dari 560.000 kasus covid-19 di Malaysia sampai saat ini.***

 

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah