Network
PR BEKASI - Gelombang kedua Covid-19 di India saat ini mulai mereda pasca kasus infeksi baru dilaporkan mencapai level terendah dalam dua bulan terakhir.
Hal tersebut ditandai dengan dibukanya beberapa kota besar untuk keperluan bisnis mulai Senin, 7 Juni 2021.
Kendati demikian, ada hal yang memilukan di balik lonjakan Covid-19 di India beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Badut Ini Bantu Anak-Anak di India Lawan Covid-19 yang Mengganas
Pasalnya, keluarga dari pasien Covid-19 yang meninggal ternyata diminta untuk mencari dan mengidentifikasi anggota keluarganya sendiri.
Yang memilukan, belasan jenazah dari pasien Covid-19 itu bukan dijejerkan dengan cara yang etis.
Melainkan dibungkus ke dalam kantong plastik dan disimpan secara bertumpuk di sebuah kamar mayat.
Baca Juga: India Kekurangan Oksigen Medis, Menteri Lingkungan Hidup Salahkan Kurangnya Pohon di Kota
Dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari The Independent, salah satu rumah sakit yang diduga menerapkan hal tersebut adalah Rumah Sakit Theni K Vilakku yang dikelola pemerintah India.
Selain itu, pihak Rumah Sakit diduga membiarkan pihak keluarga untuk mengobrak-abrik tumpukan jenazah pasien tanpa mengenakan alat pelindung.
Hal tersebut sontak menuai kecaman dari berbagai pihak, karena dinilai bertentangan dengan protokol kesehatan terkait penanganan jenazah pasien Covid-19.
Baca Juga: Pemerintah India Laporkan Kasus Covid-19 Alami Penurunan
"Sangat disayangkan dua petugas kamar mayat dan satu petugas keamanan membiarkan anggota keluarga di dalam kamar mayat. Ini ruangan yang sangat kecil," kata Dean Balaji Nathan.
"Rentannya tingkat keamanan di kamar mayat. Jenazah Covid-19 dibuang dari waktu ke waktu di siang hari, dan jumlahnya meningkat pada malam hari," tambahnya.
Baca Juga: India Rencana Bakal Longgarkan Lockdown, Kondisi Pandemi Covid-19 Mulai Pulih
Pihak otoritas setempat dikabarkan tengah melakukan investigasi untuk menindaklanjuti insiden tersebut.
Selain itu, penjaga keamanan yang bertugas di rumah sakit tersebut saat ini tengah ditangguhkan.***
