Taiwan Laporkan Serangan Provokatif Terbesar yang Dilakukan Angkatan Udara China

- 16 Juni 2021, 10:45 WIB
Taiwan laporkan serangan prookatif terbesar yang dilakukan Angkatan Udara China pada Selasa, 15 Juni 2021.
Taiwan laporkan serangan prookatif terbesar yang dilakukan Angkatan Udara China pada Selasa, 15 Juni 2021. /Reuters


PR BEKASI – 28 pesawat angkatan udara China, termasuk pesawat tempur dan pengebom berkemampuan nuklir, memasuki zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) Taiwan pada Selasa, 15 Juni 2021.

Menurut pemerintah negara pulau itu, hal tersebut merupakan serangan provokatif terbesar China yang dilaporkan hingga saat ini.

Meskipun tidak ada komentar langsung dari China, berita itu muncul setelah para pemimpin Kelompok Tujuh (G7) mengeluarkan pernyataan bersama pada Minggu, 13 Juni 2021.

Mereka memarahi China atas serangkaian masalah dan menggarisbawahi pentingnya perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan yang kemudian dikecam China sebagai fitnah.

Baca Juga: Dampak Pandemi Covid-19, Ibu di Taiwan Gunakan Angsa untuk Awasi Anaknya

Taiwan yang selama ini diklaim sebagai wilayah China telah mengeluh selama beberapa bulan terakhir tentang misi berulang oleh angkatan udara China di dekat pulau yang memiliki pemerintahan sendiri tersebut.

“Misi angkatan udara China tersebut terkonsentrasi di bagian barat daya zona pertahanan udaranya di dekat Kepulauan Pratas yang dikuasai Taiwan,” kata kementerian pertahanan Taiwan, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Channel News Asia pada Rabu, 16 Juni 2021.

Misi China terbaru melibatkan 14 pesawat tempur J-16 dan enam J-11, serta empat pembom H-6, yang dapat membawa senjata nuklir, dan anti-kapal selam, peperangan elektronik dan pesawat peringatan dini,.

Itu adalah serangan harian terbesar sejak kementerian mulai secara teratur melaporkan kegiatan angkatan udara China di ADIZ Taiwan tahun lalu, memecahkan rekor sebelumnya dari 25 pesawat yang dilaporkan pada 12 April 2021.

Baca Juga: Ratusan Pekerja Pabrik di Taiwan Diminta Karantina, Kasus Covid-19 Melonjak Naik hingga Ada Klaster Baru

Kementerian menambahkan bahwa pesawat tempur Taiwan dikirim untuk mencegat dan memperingatkan pesawat China, sementara sistem rudal juga dikerahkan untuk memantau mereka.

Pesawat China tidak hanya terbang di daerah yang dekat dengan Kepulauan Pratas, tetapi para pembom dan beberapa pesawat tempur terbang di sekitar bagian selatan Taiwan dekat dengan ujung bawah pulau itu, menurut peta yang disediakan kementerian.

Sampai artikel ini dibuat, kementerian pertahanan China diketahui belum menanggapi permintaan komentar terkait kasus tersebut.

China di masa lalu menggambarkan misi seperti itu diperlukan untuk melindungi kedaulatan negara dan menangani kolusi antara Taiwan dan Amerika Serikat (AS).

Baca Juga: AS Susul Jepang, Kirimkan Bantuan 750 Ribu Dosis Vaksin Covid-19 ke Taiwan

AS yang seperti kebanyakan negara tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan Taiwan, telah menyaksikan dengan waspada meningkatnya ketegangan dengan China.

China menggambarkan Taiwan sebagai masalah teritorialnya yang paling sensitif dan garis merah yang tidak boleh dilintasi AS.

Sampai saat ini China tidak pernah meninggalkan kemungkinan penggunaan kekuatan untuk memastikan Taiwan tunduk kepadanya.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x