Suhu Laut Tambah Hangat, Hiu ini Alami Penyakit Kulit Misterius

- 17 Juni 2021, 09:30 WIB
Suhu laut tambah hangat hingga dilaporkan penemuan hiu karang whitetip di Sabah, Malaysia yang alami penyakit kulit misterius.
Suhu laut tambah hangat hingga dilaporkan penemuan hiu karang whitetip di Sabah, Malaysia yang alami penyakit kulit misterius. /Reuters


PR BEKASI – Baru-baru ini masyarakat di seluruh dunia dibuat heboh dengan penemuan hiu karang whitetip di Sabah, Malaysia yang mengalami penyakit kulit misterius.

Menurut para ahli, penyakit kulit misterius yang diderita oleh hiu karang whitestip tersebuy menunjukkan tanda bahwa suhu laut sedang bertambah hangat.

Pada bulan April 2021, gambar salah satu hiu dengan apa yang tampak seperti bintik-bintik dan luka di kepalanya menjadi viral setelah seorang fotografer bawah air mengambil fotonya di perairan Pulau Sipadan dekat perbatasan Indonesia.

Hal ini memicu diskusi antara penyelam di pulau Sipadan, tim ahli dari salah satu universitas Sabah, pemerintah dan kelompok konservasi, yang mulai melihat penyakit kulit di setiap kelompok hiu yang mereka temui.

Baca Juga: Indonesia Tak Sendirian, Malaysia Juga Putuskan untuk Tak Berangkatkan Jemaah Haji Tahun Ini

Setelah menyelidiki kemungkinan penyebab penyakit tersebut, tim menemukan bahwa suhu permukaan laut di perairan Pulau Sipadan telah meningkat menjadi 29.5 derajat Celsius pada bulan Mei 2021, satu derajat lebih tinggi daripada tahun 1985.

Hal tersebut dikatakan oleh Davies Austin Spiji, ahli biologi kelautan senior dari kelompok konservasi nirlaba Reef Guardian.

“Kita hampir dapat memastikan bahwa lautan yang memanas memiliki peran dalam apa yang kita lihat dengan hiu yang sakit-sakitan di Sipadan,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari World of Buzz pada Kamis, 17 Juni 2021.

Faktor manusia dikesampingkan karena Pulau Sipadan merupakan kawasan lindung laut yang melarang penangkapan ikan. Juga tidak ada pemukiman atau industri di dekatnya.

Baca Juga: PLRT Asal Lampung Berhasil Diselamatkan Setelah Disiksa Majikan di Malaysia

Penemuan penyakit kulit pada hiu ini bertepatan dengan laporan pemutihan karang di daerah tersebut, menurut Mohamed Shariff Mohamed Din, seorang profesor dalam studi kedokteran hewan akuatik di Universiti Putra Malaysia.

“Kita tidak dapat mengabaikan bahwa perubahan sedang terjadi di sana karena suhu yang lebih tinggi,” katanya.

Pada Mei 2021, upaya tim peneliti untuk menangkap beberapa hiu guna mengamankan sampel untuk pengujian terbukti gagal.

“Jika kita bisa mendapatkan spesimen hiu, setidaknya kita bisa mengetahui penyebab patogen dari lesi tersebut,” kata Mabel Manjaji-Matsumoto, dosen senior di Borneo Marine Research Institute, Universiti Malaysia Sabah.

Baca Juga: ARMY Malaysia Berubah Jadi Oppa Setelah Makan BTS Meal dari McDonald's, Netizen: Nggak Gitu Konsepnya

Dia menambahkan bahwa tim peneliti, bagaimanapun, berencana untuk mencoba lagi pada bulan Juli.

Sementara itu, studi ilmiah lengkap belum dilakukan tentang apa yang menyebabkan penyakit kulit misterius di antara hiu di Sabah ini.

Hiu ini diberi nama karang whitetip karena ujung putih khas pada sirip mereka dan sering ditemukan beristirahat di sekolah di sekitar terumbu pada siang hari.

Mereka menjadi daya tarik bagi para penyelam dan aktif pada malam hari untuk berburu makanan termasuk ikan kecil dan hewan lainnya.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: World Of Buzz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x