Erdogan: Turki Akan Segera Meninggalkan Covid-19, Kami Ada di Depan Negara Lain dalam Segala Hal

- 22 Juni 2021, 19:44 WIB
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengungkapkan negaranya akan segera meninggalkan Covid-19.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengungkapkan negaranya akan segera meninggalkan Covid-19. /Reuters/

PR BEKASI - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengungkapkan bahwa negaranya akan segera mengatasi pandemi Covid-19 seiring dengan berjalannya program vaksinasi.

Dikutip Pikiranrkayat-Bekasi.com dari Anadolu Agency Selasa, 22 Juni 2021, Recep Tayyip Erdogan menyampaikan hal tersebut pada peringatan Hari Ayah yang digelar secara online.

Menanggapi pertanyaan tentang pandemi dan kapan akan berakhir, Erdogan mengatakan Turki berada di depan negara lain dalam segala hal mulai dari layanan kesehatan hingga keselamatan publik sejak awal wabah Covid-19.

Baca Juga: Akun Twitter Generasi Muda NU Sebar Video Hoaks Erdogan Cium Tangan Biden, Gus Umar: Jangan Bikin Malu!

"Pada saat memasok vaksin sangat sulit, kami menjalankan jadwal vaksinasi yang cepat berkat koneksi yang kami buat secara tepat waktu. Kami memiliki beberapa kemunduran, tetapi kami juga mengatasi penundaan ini. Kami dalam kondisi yang baik sekarang. Mudah-mudahan musibah ini bisa segera kita atasi," tuturnya.

Erdogan mengatakan studi vaksinasi domestik terus berlanjut dan ditargetkan akan mulai produksi pada September-Oktober.

"Saat ini, tingkat infeksi telah turun secara serius. Tapi kita perlu menurunkan tingkat ini lebih lanjut. Jumlah kasus sekitar 5.000 per hari. Kami pikir ini terlalu banyak. Jumlah kematian setiap hari sekitar 50. Kami juga tidak menginginkan ini," kata Erdogan.

Baca Juga: Cek Fakta: Erdogan Dikabarkan Cium Tangan Joe Biden, Benarkah? Simak Faktanya

"Harapan kami, kami berdua akan menurunkan jumlah kasus menjadi dua digit dan menurunkan jumlah kematian menjadi satu digit," ucapnya.

Erdogan juga menegaskan jika vaksinasi adalah alat terbaik untuk mencapai penurunan jumlah kasus Covid-19 di negaranya.

"Kami juga mengimpor vaksin dan kami akan terus melakukannya, dengan cepat," katanya.

Baca Juga: Mantan Pelatih Turki Peringatkan Italia hingga Erdogan yang Belum Bisa Hadiri Laga Perdana

Menanggapi pertanyaan tentang anti-vaxxers, Erdogan menyerukan untuk menghormati sains, dengan menekankan: "Tidak mungkin untuk menyangkal sains."

"Setiap individu bangsa kita harus tahu bahwa mereka memiliki kesempatan untuk mengakses vaksin yang belum dapat dijangkau oleh miliaran orang di dunia," katanya.

“Adalah tanggung jawab para ilmuwan untuk mengembangkan vaksin dan membuatnya dapat diterapkan pada manusia. Tugas kita adalah menggunakan vaksin yang dikembangkan oleh para ahli terbaik di bidangnya, dengan tetap menghormati ilmu pengetahuan. Kita tidak bisa mengecualikan diri kita dari proses yang mencakup seluruh populasi dunia,” tuturnya.

Baca Juga: Sebut Nama Erdogan dan Soeharto sebagai Pemimpin Dunia, Ali Syarief: Tidak Ngomongin Selfie

Turki pada hari Sabtu telah menurunkan usia yang dapat menerima vaksin Covid-19 menjadi minimal berusia 30 tahun.

Lebih dari 41,34 juta dosis vaksin Covid-19 telah diberikan sejak Turki meluncurkan program vaksin massal pada pertengahan Januari.

Lebih dari 26,96 juta orang telah menerima dosis pertama, sementara lebih dari 14,38 juta telah menerima dua dosis pada hari Minggu, menurut data Kementerian Kesehatan.***

Editor: Puji Fauziah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah