PR BEKASI – Seorang anak berusia tujuh tahun di Taiwan telah meninggal akibat menderita pendarahan otak setelah dilempar 27 kali saat berlatih judo oleh pelatihnya.
Anak laki-laki berinisial H tersebut menghembuskan nafas terakhirnya pada pukul 9 malam, Selasa, 29 Juni setelah koma selama dua bulan.
Peristiwa nahas tersebut bermula pada 21 April 2021 saat anak H tersebut menghadiri latihan judo.
Sebelumnya, dia hanya menghadiri latihan judo tersebut selama dua minggu dan total delapan kali pertemuan.
Paman H yang menemaninya ke sasana judo tersebut mengamati bahwa keponakannya sedang dalam keadaan yang tidak fit karena dirinya mengaku menderita mual dan tidak sehat saat mengikuti sesi latihan
Pamannya memberi tahu pelatih Judo berusia 68 tahun itu tentang kekhawatirannya, tetapi dia menepisnya dan mengatakan bahwa H pasti sudah makan besar sebelum kelas dimulai sehingga dirinya menderita mual.
“Saya lihat keponakan saya sedang dalam kondisi yang tidak baik, namun pelatihnya tidak menghiraukan perkataan saya dan dia malah terus melanjutkan sesi latihan judo,” kata pamannya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari World of Buzz pada Kamis, 1 Juli 2021.
Pelatih judo tersebut kemudian diduga meminta dua anak laki-laki senior untuk menggunakan pemain berusia tujuh tahun itu untuk latihan lemparan mereka.