Malaysia Kewalahan Hadapi Lonjakan Kasus Covid-19, Dokter: Masih Percaya Konspirasi?

- 4 Juli 2021, 07:22 WIB
Malaysia diprediksi akan mengalami gelombang kedua Covid-19 yang parah.*
Malaysia diprediksi akan mengalami gelombang kedua Covid-19 yang parah.* /REUTERS/Lim Huey Teng

PR BEKASI – Malaysia saat ini diketahui telah mengalami gelombang kedua pandemi Covid-19 yang buruk seperti di India dan Indonesia.

Kondisi terkini terkait pandemi Covid-19 di Malaysia itu diketahui berdasarkan sebuah video yang diunggah oleh akun Facebook Dr. Arisman, MD.

Diketahui, video yang direkam di sebuah rumah sakit di kawasan Lembah Klang, Selangor  pada Kamis, 1 Juli 2021 tersebut memperlihatkan pasien Covid-19 yang memenuhi ruang ICU.

Baca Juga: Kesulitan di Tengah Lockdown, Dua Wanita Lanjut Usia di Malaysia Kibarkan Bendera Putih di Depan Rumah

Terlihat juga para pasien tersebut memenuhi koridor rumah sakit tanpa menggunakan tempat tidur karena ketersediaan yang terbatas.

“Semua pasien yang ada dalam video ini adalah pasien Covid-19. Ini di negara Malaysia kita, bukan di India maupun di Indonesia,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari unggahan video oleh akun Facebook Dr. Arisman, MD, Minggu, 4 Juli 2021

Adegan-adegan ini melukiskan gambaran suram tentang sistem perawatan kesehatan Malaysia yang sedang berada di ambang kehancuran karena kasus Covid-19 terus melonjak dalam beberapa pekan terakhir.

Baca Juga: Malaysia Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19, Latihan Deteksi Kasus Aktif Massal ACD Dilakukan di Labuan

Jumlah tenaga kesehatan yang ada diketahui tidak mampu untuk memberikan perawatan maksimal bila kasus Covid-19 di Malaysia terus mengalami lonjakan.

“Kasus Covid-19 masih tinggi dengan sehari bisa mencapai ribuan kasus dengan jumlah pasien kritis ratusan per hari serta jumlah kematian puluhan per hari. Apakah kalian masih anggap Covid-19 sebagai konspirasi,” katanya.

Dr Arisman juga mengatakan tenaga kesehatan tidak akan bisa lagi memberikan pengobatan kepada pasien jika kasus Covid-19 tidak menunjukkan tanda-tanda perbaikan.

Baca Juga: Pernikahan Sedarah di Malaysia, Ayah Kandung Nikahi Putrinya Sendiri hingga Melahirkan Bayi

"Tidak ada yang ingin berada di posisi mereka. Tetapi apakah Anda memainkan peran Anda dalam kehidupan sehari-hari? Tanyakan pada diri Anda sendiri.

Dirinya juga mengaku sedih melihat kondisi para pasien yang tidak bisa mendapatkan perawatan yang terbaik karena jumlah tenaga kesehatan yang sangat terbatas.

Tak hanya itu, dirinya juga Dr Arisman juga merasa sedih melihat para petugas kesehatan terus bekerja memberikan perawatan terhadap pasien Covid-19 selama hampir setahun ini.

Baca Juga: Hukum Syariah di Malaysia Diperketat, Bidik Pelaku Kampanye LGBT saat Pride Month

"Sedih melihat kondisi pasien, itu benar. Tapi lebih menyedihkan dan lebih menyakitkan melihat garda depan kita bekerja tanpa henti dengan pakaian APD selama lebih dari setahun," katanya.

Dirinya kemudian meminta seluruh warga Malaysia untuk mendoakan para pasien maupun tenaga kesehatan bisa kuat dan tabah menghadapi pandemi Covid-19 ini.

“Doakan petugas kesehatan kita tetap kuat, tabah, sabar serta diberikan kesehatan baik untuk terus dapat memberikan rawatan. Kita doakan juga para pasien Covid-19 segera sembuh,” kata Dr Arisman.

Baca Juga: Hukum Syariah di Malaysia Diperketat, Bidik Pelaku Kampanye LGBT saat Pride Month

Terakhir, dirinya juga meminta masyarakat untuk tidak keluar rumah terlebih dahulu untuk mencegah semakin menyebarnya Covid-19.

“Kami meminta masyarakat diluar sana untuk patuh terhadap protocol kesehatan dan duduklah di rumah jika tidak ada kepentingan diluar yang mendesak,” katanya.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Facebook Dr. Arisman, MD


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x