Studi Oxford Ungkap Vaksin AstraZeneca dan Pfizer Efektif Lawan Covid-19 Varian Delta

- 4 Juli 2021, 11:35 WIB
Ilustrasi vaksin AstraZeneca. Studi Universitas Oxford ungkap vaksin AstraZeneca dan Pfizer efektif dalam melawan varian Covid-19 Delta.*
Ilustrasi vaksin AstraZeneca. Studi Universitas Oxford ungkap vaksin AstraZeneca dan Pfizer efektif dalam melawan varian Covid-19 Delta.* /Reuters/Dado Ruvic

PR BEKASI - Sebuah studi mengungkapkan bahwa vaksin AstraZeneca dan  Pfizer dinilai efektif dalam melawan varian baru Covid-19 Delta dan Kappa.

Studi terkait efektivitas vaksin Covid-19 AstraZeneca dan Pfizer terhadap varian baru ini ditulis oleh peneliti Universitas Oxford, yang diterbitkan dalam jurnal Cell.

Para peneliti telah melakukan studi kemampuan antibodi dalam darah dari orang-orang yang divaksinasi dengan rejimen dua suntikan vaksin Covid-19 AstraZeneca maupun Pfizer.

Baca Juga: Normalkah Setelah Disuntik Vaksin Covid-19 Merasakan Gejala Demam hingga Pusing? Simak Penjelasannya

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Minggu, 4 Juli 2021, hal tersebut dapat menetralkan varian Delta dan Kappa yang sangat menular.

"Tidak ada bukti luas yang menunjukkan bahwa generasi vaksin saat ini akan memberikan perlindungan terhadap garis keturunan B.1.617," kata surat jurnal tersebut.

Garis keturunan B.1.617 yang dimaksud merupakan kode yang umum digunakan pada varian Delta dan Kappa.

Baca Juga: Perbedaan Vaksin, Vaksinasi, Imunisasi, dan Imunitas, Cegah Misinformasi di Masyarakat

Namun, peneliti juga mengingatkan bahwa konsentrasi antibodi penetralisir dalam darah agak berkurang dapat menyebabkan beberapa infeksi terobosan.

Pekan lalu, analisis yang dilakukan oleh Public Health England (PHE) menunjukkan bahwa vaksin Pfizer dan AstraZeneca menawarkan perlindungan tinggi lebih dari 90 persen terhadap varian Delta.

"Kami didorong untuk melihat hasil non-klinis yang diterbitkan oleh Oxford, di samping analisis awal dari Public Health England," kata Mene Pangalos selaku Eksekutif AstraZeneca.

Baca Juga: Kabar Baik! Antibodi Vaksin Covid-19 AstraZeneca Mampu Bertahan 1 Tahun

Palagos juga mengatakan bahwa vaksin AstraZeneca yang mereka buat memberi indikasi positif dan memiliki dampak yang signifikan terhadap varian Delta.

Selain itu, menurut WHO varian Delta menjadi versi penyakit yang dominan secara global.

Para peneliti Oxford juga menganalisis kemungkinan infeksi ulang pada orang yang sebelumnya terinfeksi Covid-19.

Baca Juga: Media Asing Soroti Indonesia Darurat Covid-19, AS Donasikan 4 Juta Vaksin Moderna

Melihat kemampuan antibodi dalam sampel darah mereka untuk menetralkan varian, risiko infeksi ulang dengan varian Delta dapat muncul dengan sangat tinggi pada individu yang sebelumnya terinfeksi.

Sebaliknya, jika infeksi sebelumnya dengan varian Alpha atau B117, memberikan perlindungan silang yang masuk akal terhadap semua varian yang menjadi perhatian.

“B117 mungkin menjadi kandidat vaksin varian baru untuk memberikan perlindungan seluas-luasnya,” kata para peneliti.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x