Hal ini berarti semakin banyak sel-sel ini berlatih menciptakan respons imun yang memadai, maka semakin besar kemungkinan mereka akan mampu melindungi individu dari varian virus.
Menurut ahli imunologi, Dr. Ellebedy dan timnya, mengatakan bahwa pusat germinal masih sangat aktif pada keempat belas peserta penelitian selama 15 minggu setelah menerima dosis pertama vaksin.
Baca Juga: Otoritas Palestina Rundingkan Kembali Soal Kesepakatan Vaksin Covid-19 Pfizer dengan Israel
Dia juga menambahkan bahwa jumlah sel memori yang mengenali virus tidak menurun.
"Ini pertanda baik tentang seberapa tahan lama kekebalan kita dari vaksin ini," kata Dr. Ali Ellebedy.
"Fakta bahwa reaksi berlanjut selama hampir empat bulan setelah vaksinasi, itu pertanda yang sangat, sangat bagus," sambungnya.
Baca Juga: Palestina Jelaskan Alasan Batalkan Terima 1 Juta Dosis Vaksin Pfizer dari Israel
Dr Ellebedy menambahkan bahwa penelitian ini tidak mempertimbangkan jab Janssen Covid-19 oleh Johnson dan Johnson.
Tetapi dia mengatakan bahwa memperkirakan respons imun terhadap virus kurang tahan lama daripada vaksin mRNA.
Para peneliti melaporkan bahwa sel-sel kekebalan yang mengenali virus pada individu yang sebelumnya telah melawan Covid-19.